Perang Korea
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Perang Korea | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari the Perang Dingin | |||||||||
Marinir AS menyerbu pantai di Incheon. |
|||||||||
|
|||||||||
Pihak yang terlibat | |||||||||
PBB: Korea selatan |
Negara komunis: |
||||||||
Komandan | |||||||||
Syngman Rhee Chung Il Kwon |
Kim Il-sung | ||||||||
Kekuatan | |||||||||
Korea Selatan 590.911 Amerika Serikat 480.000 |
Korea Utara 260.000 RRT 780.000 |
||||||||
Jumlah korban | |||||||||
AS tewas 50.000 AS terluka 103.000 KorSel tewas 673.000 Total 1.271.244–1.818.410 |
RRT tewas 145.000 RRT terluka 260.000 Soviet tewas 315 Total 1.858.000–3.822.000 |
||||||||
Sipil tewas atau terluka (seluruh Korea) = jutaan |
Perang Korea (bahasa Korea: 한국전쟁), dari 25 Juni 1950 sampai 27 Juli 1953, adalah sebuah konflik antara Korea Utara dan Korea Selatan. Perang ini juga disebut "perang yang dimandatkan" (bahasa Inggris proxy war) antara Amerika Serikat dan sekutu PBB-nya dan komunis Republik Rakyat Tiongkok dan Uni Soviet (juga anggota PBB). Peserta perang utama adalah Korea Utara dan Korea Selatan. Sekutu utama Korea Selatan termasuk Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Britania Raya, meskipun banyak negara lain mengirimkan tentara di bawah bendera PBB.
Sekutu Korea Utara termasuk Republik Rakyat Tiongkok, yang menyediakan kekuatan militer, dan Uni Soviet yang menyediakan penasehat perang dan pilot pesawat, dan juga persenjataan, untuk pasukan China dan Korea Utara. Di Amerika Serikat konflik ini diistilahkan sebagai aksi polisi (Konflik Korea) di bawah bendera PBB dari pada sebuah perang, dikarenakan untuk menghilangkan keperluan Kongres mengumumkan perang.
[sunting] Keterlibatan Republik Rakyat Tiongkok
Republik Rakyat Tiongkok baru terlibat secara langsung dalam perang ini pada bulan Oktober 1950. Ini terutama dikarenakan pemerintah Beijing kuatir bahwa pasukan Amerika Serikat akan mempergunakan kesempatan menduduki Korea Utara untuk kemudian menyerang provinsi-provinsi di timur laut Tiongkok. Di samping itu, faktor lainnya adalah dukungan Stalin kepada RRT untuk terlibat dalam perang Korea ini.
[sunting] Akhir perang
Perang ini berakhir pada 27 Juli 1953 saat Amerika Serikat, Republik Rakyat Tiongkok, dan Korea Utara menandatangani persetujuan gencatan senjata. Presiden Korea Selatan, Seungman Rhee, menolak menandatanganinya namun berjanji menghormati kesepakatan gencatan senjata tersebut. Namun secara resmi, perang ini belum berakhir sampai dengan saat ini.