Injil Matius
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Injil Matius adalah satu di antara empat Injil Perjanjian Baru (PB). Injil secara tradisi dicetak dalam urutan dengan Matius terlebih dulu, disusul dengan Markus, Lukas dan Yohanes. Injil ini termasuk Injil sinoptis.
Kitab Matius mempunyai amanat tentang Kabar Baik bahwa Yesus adalah Raja Penyelamat yang dijanjikan oleh Tuhan. Melalui Yesus itulah Tuhan menepati apa yang telah dijanjikan-Nya di dalam Perjanjian Lama kepada umat-Nya. Sekalipun Yesus lahir dari orang Yahudi dan hidup sebagai orang Yahudi, namun Kabar Baik itu bukanlah hanya untuk bangsa Yahudi saja melainkan untuk seluruh dunia.
Daftar isi |
[sunting] Penulis
Walaupun dokumen ini tidak mencantumkan nama penulisnya, namun kesaksian semua bapa gereja yang mula-mula (sejak kira-kira tahun 130 M menyatakan bahwa injil ini ditulis oleh Matius. Matius adalah seorang pemungut cukai (petugas pajak pada jaman itu) yang menjadi salah satu dari kedua belas rasul Yesus.
[sunting] Waktu penulisan dan Tema
Dalam injil ini hanya terdapat sedikit fakta yang dapat menunjukkan kapan tulisan ini dibuat; sehingga tanggal dan tempat Injil ini berasal tidak dapat dipastikan. Beberapa ahli konservatif memiliki alasan kuat untuk memperkirakan bahwa ia ditulis sebelum Yerusalem dihancurkan, antara tahun 60 sampai 65, ketika Matius berada di Palestina atau Antiokia di Siria. Pakar liberal mengatakan antara tahun 80 dan 100. Semua ahli sepakat bahwa tulisan-tulisan Ignatius merujuk, namun tidak mengutip injil Matius, yang berarti injil ini sudah selesai ditulis pada awal abad ke-2 Masehi.
Beberapa sarjana Alkitab percaya bahwa Injil ini merupakan Injil yang pertama ditulis, sedangkan ahli yang lain beranggapan bahwa Injil yang ditulis pertama adalah Injil Markus.
[sunting] Latar Belakang
JIka Injil Markus ditulis untuk orang Romawi dan Injil Lukas untuk Teofilus dan semua orang percaya bukan Yahudi, maka Injil Matius ditulis untuk orang percaya bangsa Yahudi.
Latar Belakang Yahudi dari Injil ini tampak dalam banyak hal, termasuk:
- ketergantungannya pada penyataan, janji, dan nubuat Perjanjian Lama (PL) untuk membuktikan bahwa Yesus memang Mesias yang sudah lama dinantikan;
- hal merunut garis silsilah Yesus, bertolak dari Abraham (Mat 1:1-17);
- pernyataannya yang berulang-ulang bahwa Yesus adalah "Anak Daud" (Mat 1:1; Mat 9:27; Mat 12:23; Mat 15:22; Mat 20:30-31; Mat 21:9,15; Mat 22:41-45);
- penggunaan istilah yang khas Yahudi seperti "Kerajaan Sorga" (yang searti dengan "Kerajaan Allah") sebagai ungkapan rasa hormat orang Yahudi sehingga segan menyebut nama Allah secara langsung, dan
- petunjuknya kepada berbagai kebiasaan Yahudi tanpa memberikan penjelasan apa pun (berbeda dengan kitab-kitab Injil yang lain).
Sekalipun demikian, Injil ini tidak semata-mata untuk orang Yahudi. Seperti amanat Yesus sendiri, Injil Matius pada hakikatnya ditujukan kepada seluruh gereja, serta dengan saksama menyatakan lingkup universal Injil (mis. Mat 2:1-12; Mat 8:11-12; Mat 13:38; Mat 21:43; Mat 28:18-20). Secara umum, kitab ini bertemakan Yesus, Raja Mesianis.
[sunting] Tujuan
Matius menulis Injil ini
- untuk memberikan kepada sidang pembacanya kisah seorang saksi mata mengenai kehidupan Yesus,
- untuk meyakinkan pembacanya bahwa Yesus adalah Anak Allah dan Mesias yang dinubuatkan oleh nabi-nabi Perjanjian Lama, yang sudah lama dinantikan, dan
- untuk menunjukkan bahwa Kerajaan Allah dinyatakan di dalam dan melalui Yesus Kristus dalam cara yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Matius ingin sekali agar pembacanya memahami bahwa:
- hampir semua orang Israel menolak Yesus dan kerajaan-Nya. Mereka tidak mau percaya karena Ia datang sebagai Mesias yang rohani dan bukan sebagai Mesias yang politis (yang akan membebaskan mereka dari penjajahan [[Romawi Kuno|Romawi).
- Hanya pada akhir zaman Yesus akan datang dalam kemuliaan-Nya sebagai Raja segala raja untuk menghakimi dan memerintah semua bangsa.
[sunting] Ringkasan Isi
Kitab ini bisa dibagi ke dalam empat bagian:
- berisi silsilah, kelahiran, dan masa pertumbuhan Yesus (1; 2).
- Ajaran dan tindakan Yohanes Pembaptis persiapan terhadap misi umum Yesus Kristus (3; 4:11).
- Ajaran dan tindakan Yesus di Galilea (4:12-20:16).
- Penderitaan, wafat, dan kebangkitan Yesus (20:17-28).
[sunting] Silsilah dan kelahiran
Matius dibuka dengan silsilah Yusuf. Silsilah ini menunjukkan bahwa Yesus berasal dari keturunan Daud, dan karena itu adalah ahli warisnya. Injil ini juga menyatakan bahwa Yesus adalah anak Allah, dan Yusuf sebenarnya bukan ayah kandung Yesus. Namun secara hukum, Yusuf adalah ayah Yesus.
Silsilah Yesus, menurut Injil Matius terdiri dari 14 keturunan sejak Abraham hingga Daud, 14 keturunan dari Daud hingga masa pembuangan ke Babel, dan 14 keturunan dari masa pembuangan ke Babel hingga Yesus Kristus:
Dari Abraham hingga Daud |
Dari Salomo hingga masa pembuangan ke Babel |
Dari masa pembuangan ke Babel hingga Yesus |
---|---|---|
|
Matius memperkenalkan Yesus sebagai penggenapan pengharapan Israel yang dinubuatkan. Beberapa penggenapan nubuatan tentang Yesus yang dicatatkan oleh Matius:
- Yesus menggenapi nubuat Perjanjian Lama dalam hal:
- kelahiran-Nya (Mat 1:22-23)
- tempat kelahiran (Mat 2:5-6)
- peristiwa kembali dari Mesir (Mat 2:15)
- tinggal di Nazaret (Mat 2:23)
- Oknum yang didahului oleh perintis jalan Sang Mesias (Mat 3:1-3)
- Daerah yang menjadi lokasi utama pelayanan-Nya di depan umum yaitu Nazaret (Mat 4:14-16)
- Pelayanan kesembuhan (Mat 8:17)
- Peranan selaku hamba Allah (Mat 12:17-21)
- Ajaran dalam bentuk perumpamaan (Mat 13:34-35)
- Peristiwa memasuki Yerusalem (Mat 21:4-5)
- Peristiwa penangkapan-Nya (Mat 26:56)
[sunting] Kelahiran Yesus
Matius selanjutnya menggambarkan rangkaian kejadian ketika Yesus dilahirkan. Walaupun ada beberapa perbedaan antara Lukas dan Markus, hal-hal yang paling penting seperti misalnya kelahiran-Nya dari perawan dan ke-Tuhanan-Nya terdapat di kedua injil. Berbeda dari Lukas, Matius memusatkan perhatian pada Yusuf dan bagaimana ia mengetahui tentang kehamilan Maria dan kekhawatirannya, dan pesan dari malaikat agar ia tidak menceraikan Maria, mengutip Yesaya 7:14 yang menubuatkan kelahiran Mesias.
[sunting] Ajaran Utama
Lima ajaran utama Yesus yang dicatat oleh Matius mengenai perbuatanNya sebagai Mesias:
- Khotbah di Bukit (Mat 5-7)
- Pengarahan bagi para misionaris (Mat 10)
- Perumpamaan tentang Kerajaan Allah (Mat 13)
- Sifat seorang murid sejati (Mat 18)
- Ajaran di bukit Zaitun tentang akhir zaman (Mat 24-25)
[sunting] Kisah utama
Lima kisah utama dalam Kitab Matius adalah:
- Tanda-tanda ajaib dan mukjizat yang dilakukan Yesus (Mat 8-9)
- Yesus mempertunjukan lebih lanjut adanya Kerajaan (Mat 11-12)
- Pengumuman tentang Kerajaan Allah menimbulkan berbagai krisis (Mat 14-17)
- Yesus pergi ke Yerusalem dan tinggal di sana pada minggu terakhir (Mat 19-26:46)
- Yesus ditangkap, dihakimi, disalibkan, dan bangkit dari antara orang mati (Mat 26:47-28:20)
Dalam tiga ayat terakhir dari Injil ini mencatat "Amanat Agung" Yesus (Mat 28:18-20):
- Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
[sunting] Ciri-ciri Khas
Tujuh ciri utama menandai Injil ini:
- Kitab ini merupakan Injil yang mencolok sifat ke-Yahudiannya.
- Ajaran dan pelayanan Yesus di bidang penyembuhan dan pelepasan disajikan secara paling teratur. Karena hal ini, maka pada abad kedua gereja sudah mempergunakan Injil ini untuk membina orang yang baru bertobat.
- Kelima ajaran utama berisi materi yang terluas di dalam keempat Injil yang mencatat pengajaran Yesus:
- selama pelayanan-Nya di Galilea dan
- mengenai hal-hal terakhir (eskatologi).
- Injil ini secara khusus menyebutkan peristiwa dalam kehidupan Yesus sebagai penggenapan PL jauh lebih banyak daripada kitab lain di PB.
- Kerajaan Sorga/Kerajaan Allah disebutkan dua kali lebih banyak daripada kitab lain di PB.
- Matius menekankan:
- standar-standar kebenaran dari Kerajaan Allah (Mat 5-7)
- kuasa kerajaan itu atas dosa, penyakit, setan-setan, dan bahkan kematian; dan
- kejayaan kerajaan itu di masa depan dalam kemenangan yang mutlak pada akhir zaman.
- Hanya Injil ini yang menyebutkan atau menubuatkan gereja sebagai suatu wadah yang menjadi milik Yesus di kemudian hari (Mat 16:18; Mat 18:17).
[sunting] Lihat pula
[sunting] Referensi
- (id) Pengantar Alkitab Lembaga Alkitab Indonesia, 2002
- (id) Pengantar Kitab Matius di Situs Web Sabda.org
- (en) Albright, W.F. and C.S. Mann. "Matthew." The Anchor Bible Series. New York: Doubleday & Company, 1971.
- (en) Brown, Raymond E. The Birth of the Messiah: A Commentary on the Infancy Narratives in Matthew and Luke. London: G. Chapman, 1977.
- (en) France, R.T. The Gospel According to Matthew: an Introduction and Commentary. Leicester: Inter-Varsity, 1985.
- (en) Gundry, Robert H. Matthew a Commentary on his Literary and Theological Art. Grand Rapids: William B. Eerdmans Publishing Company, 1982.
- (en) Hill, David. The Gospel of Matthew. Grand Rapids: Eerdmans, 1981
- (en) Jones, Alexander. The Gospel According to St. Matthew. London: Geoffrey Chapman, 1965.
- (en) McLaughlin, Ra. "The Adoption of Jesus: On Matthew 1:1-25". Reformed Perspectives Magazine, vol. 7, no. 35. 2005.
- (en) Schweizer, Eduard. The Good News According to Matthew. Atlanta: John Knox Press, 1975
[sunting] Pranala luar
- (en) Early Christian Writings: texts and introductions
- (en) James W.Deardorff, "Dependence of Mark upon Matthew" a synopsis of the evidence
- (en) Article from the Catholic Encyclopedia
- (en) A textual commentary on the Gospel of Matthew Detailed text-critical discussion of the 300 most important variants of the Greek text (PDF, 438 halaman)
- (en) Commentary on the Gospel of Saint Matthew An interpretation of the inner, practical meaning of the Gospel, oleh Swami Nirmalananda Giri.