Viktor Frankl
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Viktor Emil Frankl |
---|
|
Lahir |
26 Maret 1905 Wina |
Meninggal |
2 September 1997 Wina |
Viktor Emil Frankl, M.D., Ph.D., (26 Maret 1905 - 2 September 1997) adalah seorang neurolog dan psikiater Austria serta korban Holocaust yang selamat . Frankl adalah pendiri logoterapi dan Analisis Eksistensial, "Aliran Wina Ketiga" dalam psikoterapi. Bukunya, Man's Search for Meaning (pertama kali terbit pada 1946) mencatat pengalamannya sebagai seorang tahanan kamp konsentrasi dan menguraikan metode psikoterapisnya dalam upaya mencari makna dalam segala bentuk keberadaan, bahkan yang paling kelam sekalipun, dan dengan demikian juga alas an untuk tetap hidup. Frankl adalah salah satu tokoh utama dalam terapi eksistensial.
Daftar isi |
[sunting] Sebelum 1945
Frankl dilahirkan di Wina, Austria. Minat Frankl terhadap psikologi muncul sejak ia masih muda. Untuk ujian akhir (Matura) di SMA ia menulis sebuah makalah tentang psikologi pemikiran filsafat. Setelah lulus dari SMA pada 1923, ia belajar kedokteran di Universitas Wina dan kemudian mengambil spesialisasi dalam neurologi dan psikiatri. Dari 1933 hingga 1937 ia memimpin apa yang dinamakan "Selbstmörderpavillon" (pavilyun bunuh diri) di Rumah Sakit Umum di Wina dan dari 1937 hingga 1940 ia melkaukan praktik pribadi dalam psikiatri. Dari 1940 hingga 1942 ia memimpin departemen neurology dari Rumah Sakit Rothschild. Pada saat itu, rumah sakit ini adalah satu-satunya yang masih tersisa di Wina yang diizinkan menerima pasien Yahudi.
Pada Desember 1941 ia menikah dengan Tilly Grosser. Pada musim gugur 1943 ia, his istrinya dan orangtuanya dideportasi ke kamp konsentrasi di Theresienstadt. Pada 1944 ia dipindahkan ke Auschwitz dan belakangan ke Kaufering dan Türkheim, dua kamp konsentrasi yang berdekatan dengan KZ Dachau. Ia dibebaskan pada 27 April 1945 oleh Tentara AS.
Frankl selamat dari Holocaust, tetapi istrinya serta kedua orangtuanya dibunuh di kamp konsentrasi. Di antara saudara-saudara dekatnya, hanya saudara perempuannya yang telah bermigrasi ke Australia, yang selamat. Karena penderitaannya ini (dan penderitaan banyak orang lainnya) di kamp-kamp konsentrasi, ia tiba pada kesimpulan bahwa bahkan dalam situasi yang paling absurd, menyiksa dan mendehumanisasikan, kehidupan dapat bermakna dan bahkan penderitaan pun bermakna. Kesimpulannya ini kelak menjadi dasar yang kuat bagi pemikiran psikiatri yang dikembangkan oleh Frankl, logoterapi.
[sunting] Setelah 1945
Frankl dibebaskan setelah tiga tahun mendekam di kamp konsentrasi, lalu ia kembali ke Wina. Pada 1945 ia menulis bukunya yang terknal di seluruh dunia yang berjudul "Ein Psychologe erlebt das Konzentrationslager" (terjemahan harafiahnya: "Seorang Psikolog Mengalami Kamp Konsentrasi"; Terjemahan bahasa Inggrisnya: Man's Search for Meaning atau, “Manusia mencari Makna”). Dalam buku ini ia berusaha secara obyektif menggambarkan kehidupan seorang tahanan biasa di kamp konsentrasi dari perspektif seorang psikiater. Pada 1946 ia ditunjuk untuk mengelola Poliklinik neurology Wina, dan ia bekerja di situ hingga 1971.
Pada tahun-tahun setelah perang, Frankl menerbitkan lebih dari 30 buah buku dan menjadi terkenal terutama sebagai pendiri logoterapi. (Logos dalam bahasa Yunani berarti "kata", "nalar", "prinsip"; dan terapi dari bahasa Yunani Θεραπεύω, berarti "aku menyembuhkan".) Ia memberikan kuliah tahu dan seminar-seminar di seluruh dunia serta memperoleh 29 gelar doktor kehormatan.
Frankl meninggal dunia pada 2 September 1997, di Wina.
[sunting] Aneka rupa
- Frankl sering mengatakan bahwa di dalam batas-batas yang sempit dari kamp-kamp konsentrasi ia belajar mengenal hanya dua jenis manusia: yang terhormat dan yang tidak terhormat.
- Frankl pernah menganjurkan agar Statue of Liberty (Patung Dewi Kemerdekaan) di pantai timur Amerika Serikat dilengkapi dengan Patung Tanggung Jawab di pantai barat.
- Di Theresienstadt, ia bekerja sebagai seorang dokter umum di sebuah klinik sampai kecakapannya dalam psikiatri diketahui. Ia kemudian diminta membentuk sebuah unit khusus untuk menolong pendatang-pendatang baru di kamp dalam menghadapi keterkejutan dan kesedihan. Ia belakangan mendirikan sebuah unit pengawasan bunuh diri dan semua kemungkinan perilaku bunuh diri dilaporkan kepadnaya. Untuk mempertahankan kewarasannay sendiri dalam kondisi-kondisi yang sangat menyedihkan, ia seringkali berbaris ke luar dan menyampaikan kuliah ke suatu khalayak imajiner tentang "Pengalaman-pengalaman psikoterapeutis di Kamp konsentrasi".
[sunting] Kutipan
- "Sejak Auschwitz kita tahu apa yang mampu dilakukan oleh manusia. dan sejak Hiroshima kita tahu apa yang menjadi taruhannya."
- "Kita harus tetap sadar akan kenyataan bahwa selama kebenaran yang mutlak tidak dapat kita jangkau (dan tidak akan pernah), maka kebenaran-kebenaran relatif berfungsi untuk mengoreksi satu sama lain. Mendekati sebuah kebenaran dari berbagai sisi, kadang-kadang dari sisi yang berlawanan, tidak dapat kita jangkau, tetapi sekurang-kurangnya kita dapat mengitarinya."
- "Pada akhirnya, manusia tidak perlu menanyakan apakah makna hidupnya, melainkan mengakui bahwa dialah yang ditanyai. Singkatnya, setiap orang dipertanyakan oleh kehidupan; dan ia hanya dapat menjawab kepada kehidupan dengan mempertanggungjawabkan hidupnya sendiri; ia hanya dapat menjawab kepada kehidupan dengan cara bertanggung jawab."
- "Kami yang hidup di kamp konsentrasi dapat mengingat ketika orang-orang yang berjalan melalui gubuk-gubuk untuk menghibur orang-orang yang lain, mengorbankan potongan roti mereka yang terakhir. Jumlah mereka mungkin sedikit, tetapi itu sudah cukup bukti bahwa segala sesuatu dapat direnggut dari manusia kecuali satu hal, kebebasan terakhir manusia – kebebasan untuk memilih sikapnya sendiri dalam keadaan apapun, kebebasan untuk memilih caranya sendiri." - Man's Search for Meaning
- "Bila semua orang sempurna, maka setiap individu dapat digantikan oleh siapapun juga. Karena ketidaksempurnaan manusia inilah maka setiap individu itu tidak dapat disia-siakan ataupun dipertukarkan." - The Doctor and the Soul
- "Jangan mengejar sukses – semakin dikejar dan semakin dijadikan target, semakin kita akan kehilangan dia. Karena sukses, seperti halnya kebahagiaan, tidak dapat dikejar. Ia harus terlahir dengan sendirinya, dan hal itu hanya terjadi sebagai dampak sampingan yang tidak direncanakan dari dedikasi pribadi seseorang kepada suatu tujuan yang lebih besar daripada dirinya sendiri atau sebagai produk sampingan dari penyerahan diri seseorang kepada seseorang yang lain daripada dirinya sendiri. Kebahagiaan harus terjadi, dan hal yang sama berlaku untuk sukses: kita harus membiarkannya terjadi dengan bersikap tidak peduli tentang hal itu. Saya ingin anda mendengarkan apa yang diperintahkan oleh hati nurani anda untuk dilakukan dan melakukannya terus sebaik-baiknya sesuai dengan pengetahuan anda. Maka anda akan dapat menyaksikan jauh di kemudian hari – ya, jauh di kemudian hari! – bahwa sukses akan mengikuti anda justru karena anda telah berhenti memikirkannya." - Man's Search for Meaning
[sunting] Bibliografi
- Man's Search for Meaning. An Introduction to Logotherapy, Boston: Beacon, ISBN 0-8070-1426-5; dan Random House / Rider, London 2004, ISBN 1-84413-239-0; juga : Washington Square Press; ISBN 0-671-02337-3 (sampul tipis, Desember 1997)
- On the Theory and Therapy of Mental Disorders. An Introduction to Logotherapy and Existential Analysis, Terj. oleh James M. DuBois. Brunner-Routledge, London-New York 2004. ISBN 0-415-95029-5
- Psychotherapy and Existentialism. Selected Papers on Logotherapy, New York: Simon & Schuster
- The Will to Meaning. Foundations and Applications of Logotherapy, New York: New American Library, ISBN 0-452-01034-9
- Man's Search for Ultimate Meaning. (edisi revisi dan diperluas dari “The Unconscious God”; dengan Pengantar oleh Swanee Hunt). Perseus Book Publishing, New York, 1997; ISBN 0-306-45620-6. Edisi sampul tipis: Perseus Book Group; New York, Juli 2000; ISBN 0-7382-0354-8.
[sunting] Lihat pula
- Daftar ilmuwan Austria
- Daftar tokoh Austrian
- Proaktif