Set
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Set (bahasa Ibrani: שֵׁת, bahasa Ibrani Standar Šet, Tiberias Šēṯ; bahasa Arab: شيث Shith atau Shiyth; "ditempatkan; ditunjuk"), dalam Kitab Kejadian dari Kitab Suci Ibrani dan Alkitab, adalah anak ketiga dari Adam dan Hawa yang disebutkan namanya, dan merupakan adik dari Kain dan Habil. Ia dilahirkan setelah Habil dibunuh oleh Kain.
Daftar isi |
[sunting] Set dalam Perjanjian Lama
Set bagi Adam adalah seorang anak yang "menurut rupa dan gambarnya" (Kejadian 5:3). Set diberikan oleh Allah sebagai pengganti Habil yang dibunuh. Ia mempunyai seorang anak yang bernama Enos pada usia 105 tahun (Kejadian 5:6) dan hidup selama 912 tahun (Kejadian 5:8).
Menurut Rashi, Set adalah leluhur Nuh dan karena itu merupakan nenek moyang seluruh umat manusia. Menurut Zohar 1:36b, Set adalah "leluhur dari semua generasi Tzaddikim" (orang-orang yang benar). Parshat Balak merujuknya sebagai "semua keturunan Set" (Bilangan 24:17).
[sunting] Set dalam Perjanjian Baru
Melalui keturunan Set dilahirkanlah Nuh, Abraham, Ishak, Yakub, Daud, dan Yusuf, ayah duniawi Yesus Kristus. (lihat Injil Lukas 3:23-38 untuk silsilah yang lengkap)
[sunting] Set dalam Kitab Yobel
Menurut Kitab Yobel, Set menikahi adik perempuannya, Azura dan umurnya 105 tahun ketika anaknya Enos dilahirkan. Ia meninggal pada usia 912 tahun. Dalam literatur rabinik, nama Set (bahasa Ibrani: Sheth) dijelaskan berarti "dasar." Menurut tradisi ini, Set dianggap sebagai "Dasar atau Fondasi Dunia," karena ia adalah leluhur pertama umat manusia yang dilahirkan dari orang tua yang manusia. Dengan demikian, seluruh umat manusia dianggap terkait dengan Set melalui keturunannya, Nuh. Banyak juga yang menganggap Yesus sebagai anak dari Yusuf, yang adalah juga keturunan Set (Injil Lukas 3:23-38).
[sunting] Set dalam teologi OSZA
Dalam teologi Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir, Set ditahbiskan oleh Adam pada usia 69 tahun. Tiga tahun sebelum kematian Adam, ia memberkati Set agar keturunannya akan menjadi "pilihan Tuhan" dan bahwa mereka "akan dipelihara hingga akhir zaman" (Doktrin dan Perjanjian 107:42). Lebih jauh, Set adalah "seorang yang sempurna, dan ia sangat mirip dengan ayahmya" (Doktrin dan Perjanjian 107:43). Set juga merupakan nama seorang suku Yared dalam Kitab Mormon (Ether Templat:Sourcetext dan Templat:Sourcetext).
[sunting] Set dalam Islam
Dalam Islam, Set juga diakui sebagai salah seorang anak Adam, yang dianggap sebagai salah satu dari nabi-nabi dalam Islam.
[sunting] Set menurut Yosefus
Yosefus merujuk kepada Set sebagai salah satu anak Adam yang paling penting dalam Zaman Kuno bangsa Yahudi, dan melaporkan bahwa keturunannya membangun Tiang-tiang keturunan Set.
[sunting] Set di Taman Eden
Sebuah cerita mengisahkan bahwa Adam, ketika mengetahui bahwa ajalnya telah dekat, memanggil Set ke sisinya. Ia menyuruh Set kembali ke Taman Eden, masuk dan mengambil tiga benih dari buah Pohon Kehidupan. Adam kemudian meminta Set kembali kepadanya dan menempatkan ketiga benih itu di mulutnya sebelum menguburkan jenazahnya.
Set melakukan apa yang diminta ayahnya dan pergi ke Taman Eden. Di gerbang taman itu berdirilah Penghulu Malaikat Mikail, yang menanyakan tujuan Set. Set memberitahukannya, dan Mikail mengizinkannya masuk, dan menunjukkan kepadanya pohon kehidupan itu. Set mengumpulkan tiga benih dari buah pohon itu dan kemudian kembali, melalui pintu gerbang, dan kembali ke ayahnya, yang saat ini telah meninggal. Ia menggali kuburan untuk Adam, dan menguburkannya, setelah menempatkan ketiga benih itu di multnya lalu menutup liang kuburnya.
Tiga pohon kemudian muncul dari kubur Adam, dan ketiga pohon inilah yang kemudian ditebang untuk diambil kayunya untuk dijadikan tiga salib di Golgota. [rujukan?]