Hayam Wuruk
From Wikipedia
Hayam Wuruk, Raja ke 4 Majapahit adalah anak dari Ratu Thribuwana Tunggadewi. Majapahit mencapai zaman kegemilangannya ketika Hayam Wuruk menjadi Raja Majapahit.
Pemimpin Majapahit sebelumnya (ke tiga) adalah wanita, yaitu Thribuwana Tunggadewi. Ia adalah putri dari Raden Wijaya dan Shri Gayatri Rajapatni.
Dalam BABAD TANAH JAWI, Raden Wijaya disebut pula Jaka Susuruh dari Pajajaran yang kemudian menjadi Raja Majapahit yang pertama.
Menurut Pustaka Rajyarajya i Bhumi Nusantara parwa II sarga 3: Rakeyan Jayadarma adalah menantu Mahisa Campaka di Jawa Timur karena ia berkahwin dengan Dyah Singamurti alias Dyah Lembu Tal. Mahisa Campaka adalah anak dari Mahisa Wongateleng, yang merupakan anak dari Ken Angrok dan Ken Dedes dari kerajaan Singhasari. Mahisa Campaka dan Dyah Lembu Tal berputera Sang Nararya Sanggramahiwijaya atau lebih dikenal dengan nama Raden Wijaya (lahir di Pakuan). Dengan kata lain, Raden Wijaya adalah turunan ke 4 dari Ken Angrok dan Ken Dedes.
Karena Jayadarma meninggal ketika berusia muda, Lembu Tal tidak bersedia untuk tinggal lebih lama di Pakuan. Akhirnya Wijaya dan ibunya dihantarkan ke Jawa Timur. Kematian Jayadarma mengosongkan kedudukan putera mahkota karena Wijaya berada di Jawa Timur.
Jadi, sebenarnya, Raden Wijaya, Raja Majapahit pertama, adalah pewaris sah dari tahta Kerajaan Sunda yang ke-27.
Setelah Raja Singhasari terakhir, Kertanegara mangkat dibunuh oleh Raja Kediri, Jayakatwang, yang akhirnya juga tewas oleh tentara Tartar dan Raden Wijaya, ke 4 putri Raja Kertanegara dinikahi oleh Raden Wijaya untuk menghindari perebutan kekuasaan di kemudian hari.
Raden Wijaya juga pernah berkahwin dengan seorang isteri orang Melayu yaitu Dara Petak, adik dari Dara Jingga yang dikenal juga sebagai Bundo Kanduang dalam hikayat kerajaan Minangkabau atau Pagaruyung.
Sejatinya, Dara Petak adalah persembahan dari daerah taklukan dari KEBO / Mahisa / Lembu ANABRANG, Senopati yang dikirim Raja Singhasari terakhir, Raja Kertanegara, dalam ekpedisi penaklukan melayu 1 dan 2 (PAMALAYU 1 dan 2). Setelah sampai di Kutaraja, ternyata kerajaan Singhasari telah musnah. Kerajaan penggantinya adalah Majapahit dengan raja pertamanya Raden Wijaya.
Kemudian Dara Petak dipersembahkan kepada Raden Wijaya, yang kemudian melahirkan Raden Kalagemet / Shri Jayanegara, yang kemudiannya menjadi raja kedua Majapahit.
Raden Kalagemet mati muda dan tidak memiliki keturunan.