Bahasa Madura
From Wikipedia
Bahasa Madura Madhura, Basa Mathura |
||
---|---|---|
Dituturkan di: | Pulau Madura, Kepulauan Sapudi, tempat pesisiran utara dari Jawa timur, Singapura | |
Bil. penutur: | 13,694,000 di Indonesia (1995) | |
Keluarga bahasa: | Austronesia Melayu-Polinesia Nuklear Melayu-Polinesia Sunda-Sulawesi Bahasa Madura |
|
Kod bahasa | ||
ISO 639-1: | tiada | |
ISO 639-2: | mad | |
ISO/FDIS 639-3: | mad — [[]] | |
Nota: Halaman ini mungkin mengandungi simbol-simbol fonetik IPA dalam Unikod. Sila lihat carta IPA untuk nada sebutan berdasarkan bahasa Inggeris. |
Bahasa Madura adalah bahasa yang digunakan Suku Madura. Bahasa Madura mempunyai penutur lebih kurang 15 juta orang. Kawasannya meliputi Pulau Madura, hujung Timur Pulau Jawa atau di kawasan yang disebut kawasan Tapal Kuda terbentang dari Pasuruan, Surabaya, Malang hingga ke Banyuwangi, Kepulauan Kangean, Kepulauan Masalembo, hingga Pulau Kalimantan.
Di Pulau Kalimantan, masyarakat Madura bertumpu di kawasan Sambas, Pontianak, Bengkayang dan Ketapang, Kalimantan Barat. Bagi kawasan Kalimantan Tengah mereka bertumpu di daerah Kotawaringin Timur, Palangkaraya dan Kapuas. Namun kebanyakan generasi muda Madura di kawasan ini sudah hilang penguasaan terhadap bahasa ibunda mereka.
Setelah terjadi rusuhan antara etnik di Kalimantan (Sambas dan Sampit), sebahagian besar masyarakat Madura kembali ke tanah kelahiran mereka. Walaupun mereka masih berharap untuk kembali ke Kalimantan, etnik Dayak bertegas untuk tidak menerima mereka kembali.
Jadual isi kandungan |
[Sunting] Kosa kata
Bahasa Madura merupakan cabang dari bahasa Austronesia ranting Malayo-Polinesia, dan mempunyai persamaan dengan bahasa-bahasa daerah lainnya di Indonesia.
Bahasa Madura banyak dipengaruhi oleh Bahasa Jawa, Melayu, Bugis, Tionghoa dan lain sebagainya. Pengaruh bahasa Jawa amat kuat dalam bentuk sistem hieraki berbahasa kesan pendudukan Kerajaan Mataram di Pulau Madura. Banyak juga kata-kata dalam bahasa ini yang berakar dari bahasa Indonesia atau Melayu bahkan dengan Minangkabau, tetapi dengan lafaz yang berbeza.
Contoh :
- bhilla (baca : bhilleh e pet pet) sama dengan bila
- oreng = orang
- taddha' = tidak ada (hampir sama dengan kata tadak dalam Bahasa Melayu Pontianak)
- dhimma (baca : dimmah) = mana? (hampir serupa dengan dima di Minangkabau)
- tanya = sama dengan tanya
- cakalan = tongkol (hampir mirip dengan kata Bugis : cakalang tapi tidak sengau)
- onggu = sungguh, benar (dari kata sungguh)
- Kamma (baca : kammah mirip dengan kata kama di Minangkabau)= ke mana?
[Sunting] Sistem Pengucapan
Bahasa Madura mempunyai sistem sebutan yang unik. Keunikannya menyebabkan orang luar Madura yang berusaha mempelajarinya mengalami kesulitan terutamanya dari segi cara sebutan (pronounciation) tadi.
Bahasa Madura mempunyai sebutan 'sentak' dan 'tekanan' seperti bahasa Jawa terutama pada huruf b, d, j, g, atau pada konsonan rangkap seperti jj, dd dan bb . Namun demikian penekanan ini berlaku pada perkataan di bahagian tengah.
Sedangkan untuk sistem vokal, Bahasa Madura mengenal huruf a schwa selain a kuat. Sistem vokal lain dalam Bahasa Madura adalah i, u, e dan o.
[Sunting] Kata Pengulangan
Bahasa Madura juga mempamerkan banyak kata-kata pengulangan. Contohnya adalah seperti:
- rang-korang = dari perkataan asal kurang
- reng-oreng = dari perkataan asal orang
- be-ngibe = dari perkataan asal kibe iaitu bermaksud bawa
- bher-kabher = dari perkataan asal khabar
- dhung-tedhung = dari perkataan asal tidur
[Sunting] Tingkatan Bahasa
Bahasa Madura sebagaimana bahasa-bahasa di kawasan Jawa dan Bali juga mempunyai tingkatan-tingkatan, namun agak berbeza kerana hanya terbahagi kepada tiga tahap iaitu :
- Ja' - iya (sama dengan ngoko) = Bahasa Melayu perbualan
- Engghi-Enthen (sama dengan Madya)= Bahasa Melayu rasmi
- Engghi-Bunthen (sama dengan Krama)= Bahasa Istana
Contoh :
- Berempa' arghena paona? : Berapa harga mangga itu? (Ja'-iya)
- Saponapa argheneppon paona? : Berapakah harga mangga tersebut? (Engghi-Bunthen)
[Sunting] Dialek-dialek Bahasa Madura
Bahasa Madura juga mempunyai pelbagai dialek tersendiri bergantung kepada wilayah penuturnya. Di Pulau Madura sendiri pada dasarnya terdapat beberapa dialek seperti :
- Dialek Bangkalan
- Dialek Sampang
- Dialek Pamekasan
- Dialek Sumenep, dan
- Dialek Kangean
Dialek yang dijadikan acuan baku Bahasa Madura adalah dialek Sumenep, kerana Sumenep merupakan pusat kerajaan dan kebudayaan Madura di masa lalu. Dialek-dialek lainnya merupakan dialek rural yang telah bercampur seiring dengan mobilisasi yang terjadi di kalangan masyarakat Madura. Di pulau Jawa, dialek-dialek ini seringkali bercampur dengan Bahasa Jawa sehingga kerap mereka lebih suka dipanggil sebagai Pendalungan daripada sebagai Madura. Masyarakat di Pulau Jawa kecuali di daerah Situbondo, Bondowoso, dan bahagian timur Probolinggo secara umumnya menguasai Bahasa Jawa selain Madura.
Contoh pada kes kata ganti kamu :
- kata be'en umum digunakan di Madura sementara kata be'na dipakai di Sumenep.
- kata kakeh untuk kamu lazim dipakai di Bangkalan bahagian timur dan Sampang.
- Heddeh dan Seddeh dipakai di daerah Bangkalan.
Bagi dialek Kangean, dialek ini merupakan serpihan dari Bahasa Madura. Perbezaannya yang ketara menyebabkan ia dianggap bukan sebahagian Bahasa Madura, khususnya oleh masyarakat Madura daratan.
Contoh :
- akoh : saya (sengko' dalam bahasa Madura daratan)
- kaoh : kamu (be'en atau be'na dalam bahasa Madura daratan)
- berrA' : barat (berre' dengan e pet pet dalam bahasa Madura daratan)
- morrAh : murah (modheh dalam bahasa Madura daratan)
[Sunting] Perbezaan Bahasa Madura dan Bahasa Bawean
Sebagaimana di Kangean, di Bawean juga terdapat perbezaan kata dengan kata di Pulau Madura. Contohnya :
- eson : aku (sengko dalam bahasa Madura daratan)
- sakotik : sedikit (sakonnik dalam bahasa Madura daratan)
- kathirik : sendiri (katibhik dalam bahasa Madura daratan)
- olo: kepala (olo/sera/cettak dalam bahasa Madura daratan)
- beremma : bagaimana(dekremma dalam bahasa Madura daratan)
Bahasa Bawean menambahkan huruf 'n' untuk perkataan dalam Bahasa Madura. Contohnya :
- berempan : berapa (berempa dalam bahasa Madura)
- dissan : sana (dissa dalam bahasa Madura)
- keyan : juga (keya dalam bahasa Madura)
- dimman : mana (dimma dalam bahasa Madura)