Mitologi Bali
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Mitologi Bali adalah mitologi tradisional penduduk pulau Bali di Indonesia sebelum sebagian besar penduduk pulau ini menganut agama Hindu.
Mitologi Bali masih mempunyai ciri khas animisme dengan tokoh-tokoh dan dewa-dewi yang sangat terkenal. Banyak tokoh dan dewa-dewi yang diadaptasi ke agama Hindu Bali.
[sunting] Aspek-aspek di mitologi Bali
- Antaboga
- Bedwang
- Barong
- Rangda
- Setesuyara
- Batara Kala
- Semara
- Tjak
- Taksaka
- Awan
- Kahyangan
- Galungan
- Calon Arang
- Leák
[sunting] Mitos kreasi
Pada awal mulanya hanyalah Antaboga, yaitu seekor ular yang hidup. Antaboga bermeditasi dan menciptakan Bedwang, yaitu seekor penyu atau kura-kura. Dua ekor ular bertahta di atas penyu itu bersama dengan batu hitam, yang kemudian menjadi atap dunia bawah tanah. Dunia bawah tanah ini diperintah oleh dewi Setesuyara dan dewa Batara Kala, yang menciptakan cahaya dan bumi. Di atas bumi itu terbentang air. Dan di atas bentangan air itu terbentang langit. Semara, yang adalah dewa cinta hidup di langit. Di atas langit itu terbentang langit yang biru pekat (angkasa), ini adalah tempat kediaman matahari dan bulan. Di atas semua itu terbentang kahyangan, yang penuh dengan bunga-bunga dan di sini hidup Tjak (seekor burung berwajah manusia). Di sini juga hidup seekor ular bernama Taksaka dan sekelompok ular yang dikenal sebagai Awan. Mereka terkadang terlihat sebagai bintang jatuh. Para leluhur tinggal di surga yang dipenuhi api di atas kahyangan. Di atas itu semua adalah tempat tinggal dewa-dewi.
[sunting] Lihat juga
- Agama Hindu Dharma (Hindu Bali)
- Orang Bali
Artikel mengenai budaya ini adalah sebuah tulisan rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia mengembangkannya. |