Sejarah Nusantara
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Istilah Sejarah Nusantara dalam tulisan ini dimaknai sebagai catatan mengenai rangkaian peristiwa yang terjadi di Kepulauan Indonesia sebelum berdirinya Republik Indonesia.
Sejarah Indonesia
Sejarah Nusantara
--Zaman pra-kolonial
---Prasejarah
---Kerajaan Hindu-Buddha
---Kerajaan Islam
--Zaman kolonial
---Era Portugis
---Era VOC
---Era Belanda
---Era Jepang
Sejarah Republik Indonesia
---Proklamasi
---1945-1949
---1950-1959
---Demokrasi Terpimpin
---Gerakan 30 September
---Orde Baru
---Gerakan mahasiswa Indonesia 1998
---Reformasi
Daftar isi |
[sunting] Zaman pra-sejarah
Migrasi manusia purba masuk ke wilayah Nusantara terjadi para rentang waktu antara 100.000 sampai 160.000 tahun yang lalu sebagai bagian dari migrasi manusia purba "out of Africa". Selanjutnya kira-kira 2000 tahun sebelum Masehi, perpindahan besar-besaran masuk ke kepulauan Nusantara (imigrasi) dilakukan oleh ras Austronesia dari Yunan dan mereka menjadi nenek moyang suku-suku di wilayah Nusantara bagian barat. Mereka datang dalam 2 gelombang kedatangan yaitu sekitar tahun 2.500 SM dan 1.500 SM.
Bangsa nenek moyang ini telah memiliki peradaban yang cukup baik, mereka paham cara bertani yang lebih baik, ilmu pelayaran bahkan astronomi. Mereka juga sudah memiliki sistem tata pemerintahan sederhana serta memiliki pemimpin (raja kecil). Kedatangan imigran dari India pada abad-abad akhir Sebelum Masehi memperkenalkan kepada mereka sistem tata pemerintahan yang lebih maju (kerajaan). Tokoh Dewawarman adalah orang pertama yang memperkenalkan model tata pemerintahan yang lebih maju itu. Dewawarman melanjutkan dan memajukan wilayah kekuasaan tokoh Aki Tirem.
[sunting] Zaman pra-kolonial
[sunting] Kerajaan Hindu/Buddha
- Kerajaan Salakanagara
- Kerajaan Tarumanagara
- Kerajaan Kutai
- Kerajaan Sriwijaya
- Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh
- Kerajaan Kalingga
- Kerajaan Keritang
- Kerajaan Mataram (Hindu)/Kerajaan Mataram Kuno
- Kerajaan Medang
- Kerajaan Kahuripan
- Kerajaan Kediri
- Kerajaan Kanjuruhan
- Kerajaan Janggala
- Kerajaan Singasari
- Kerajaan Majapahit
- Kerajaan Melayu Jambi/Kerajaan Dharmasraya/Kerajaan Melayu Tua - Jambi
- Kerajaan Pajajaran
- Kerajaan Blambangan
- Kerajaan Sailendra
- Kerajaan Sanjaya
- Kerjaan Isyana
- Kerajaan Banjar
- Kerajaan Negara Daha
- Kerajaan Negara Dipa
- Kerajaan Tanjung Puri
- Kerajaan Nan Sarunai
- Kerajaan Kuripan
[sunting] Kerajaan Islam
- Kesultanan Aceh
- Kesultanan Asahan
- Kerajaan Kemuning
- Kerajaan Batin Enam Suku
- Kerajaan Indragiri
- Kesultanan Banten
- Kesultanan Bima
- Kesultanan Bulungan
- Kesultanan Buton
- Kesultanan Cirebon
- Kesultanan Deli
- Kesultanan Dompu
- Kesultanan Demak
- Kesultanan Gowa
- Kesultanan Jambi
- Kesultanan Kota Pinang
- Kesultanan Kutai
- Kesultanan Langkat
- Kesultanan Pajang
- Kesultanan Mataram (Islam)
- Kesultanan Kartasura
- Kesultanan Pagaruyung
- Kesultanan Palembang
- Kesultanan Samawa
- Kesultanan Sambas
- Kesultanan Serdang
- Kesultanan Siak Sri Inderapura
- Kesultanan Tanjung Pura - Pontianak
- Kesultanan Ternate
- Kesultanan Tidore
- Kerajaan Sumedang Larang
- Kasunanan Surakarta
- Kasultanan Yogyakarta
- Mangkunagaran
- Kadipaten Pakualaman
- Kesultanan Malaka
- Kerajaan Pasai
- Kesultanan Banjarmasin
[sunting] Zaman kolonial
[sunting] Zaman Portugis
[sunting] Zaman VOC
[sunting] Zaman Belanda
[sunting] Zaman Jepang
[sunting] Pranala luar
[sunting] Lihat juga
- Sejarah Sunda
- Sejarah Jawa
0-600 (Hindu-Buddha Pra Mataram): Salakanagara | Tarumanagara | Sunda—Galuh | Kalingga | Kanjuruhan
600-1500 (Hindu-Buddha): Mataram Kuno, Medang, Kahuripan, Janggala, Kadiri, Singhasari, Majapahit, Pajajaran, Blambangan
1500-sekarang (Kerajaan Islam): Demak, Pajang, Banten, Cirebon, Sumedang Larang, Mataram Islam, Kasunanan Surakarta, Kasultanan Yogyakarta, Mangkunagaran, Pakualaman
Artikel mengenai sejarah ini adalah sebuah tulisan rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia mengembangkannya. |