Balai Pustaka
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Balai Pustaka adalah nama perusahaan penerbitan yang didirikan oleh pemerintah Belanda di era 1920-an untuk mengantisipasi tingginya gejolak perjuangan bangsa Indonesia yang kala itu hanya bisa disalurkan lewat karya-karya tulisan. Berbagai tulisan masyarakat anti-Belanda bermunculan di koran-koran daerah skala kecil, sehingga perusahaan penerbitan ini lalu didirikan Belanda dengan tujuan utama untuk meredam dan mengalihkan gejolak perjuangan bangsa Indonesia lewat media tulisan dan menyalurkan nya secara lebih manusiawi sehingga tidak bertentangan dengan kepentingan Belanda di Indonesia.
Salah satu novel terbitan Balai Pustaka kala itu berjudul Siti Noerbaja karangan Marah Roesli, seorang penulis dari Minangkabau.
Di era itu juga menjadi penanda penyebaran sastra Jawa Modern.Jumlah buku berbahasa Jawa lebih banyak dibandingkan yang berbahasa Melayu. Dari penelusuran George Quinn, pada katalog Balai Pustaka di 1920, ada 40 buku berbahasa Madura, 80 judul berbahasa Melayu, hampir 100 buku berbahasa Sunda, dan hampir 200 berbahasa Jawa. Di tahun ini pula lahir novel "Serat Rijanto" karangan Raden Bagoes Soelardi yang menjadi tonggak sastra Jawa modern.