Ebooks, Audobooks and Classical Music from Liber Liber
a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z





Web - Amazon

We provide Linux to the World


We support WINRAR [What is this] - [Download .exe file(s) for Windows]

CLASSICISTRANIERI HOME PAGE - YOUTUBE CHANNEL
SITEMAP
Audiobooks by Valerio Di Stefano: Single Download - Complete Download [TAR] [WIM] [ZIP] [RAR] - Alphabetical Download  [TAR] [WIM] [ZIP] [RAR] - Download Instructions

Make a donation: IBAN: IT36M0708677020000000008016 - BIC/SWIFT:  ICRAITRRU60 - VALERIO DI STEFANO or
Privacy Policy Cookie Policy Terms and Conditions
Jiwa - Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia

Jiwa

Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.

Jiwa adalah energi mental yang memiliki kekuatan untuk dapat memotivasi terjadinya proses perilaku yang menjadi bentukan aktivitas yang dilakukan sehari-hari.

[sunting] Jiwa menurut Kristen

Bagian ini perlu dirapikan. Bantulah kami untuk melakukannya.
Kenetralan sebagian atau keseluruhan artikel ini dipertentangkan.
Silakan melihat pembicaraan di halaman diskusi artikel ini.

Definisi kata “Jiwa”dalam Alkitab : “Jiwa” atau “nyawa” diterjemahkan dari bahasa Ibrani nefes dan bahasa Yunani psykhe. Cara kata itu dipakai dalam Alkitab memperlihatkan bahwa jiwa adalah seseorang atau seekor hewan atau kehidupan yang dinikmati seseorang atau seekor hewan. Tetapi, bagi banyak orang “jiwa” mengartkian suatu bagian dari manusia yang tidak bersifat jasmani, tetapi bersifat roh dan tetap hidup setelah tubuh jasmani mati. Orang-orang lain mengartikannya sebagai prinsip kehidupan. Tetapi pandangan-pandanagn yang disebut belakangan ini bukan ajaran Alkitab.

“Jiwa” Sebagaimana Digunakan Dalam Alkitab. Pertama—tama, mari kita bahas kata jiwa. Anda mungkin ingat bahwa pada mulanya sebagian besar Alkitab ditulis dalam bahasa Ibrani dan Yunani. Ketika menulis tentang jiwa, para penulis Alkitab menggunakan kata Ibrani nefes atau kata Yunani psykhe. Kedua kata itu muncul lebih dari 800 kali dalam Alkitab, dan Terjemahan Dunia Baru secara konsisten menerjemahkannya sebagai “jiwa”. Sewaktu Anda memeriksa penggunaan kata “jiwa” dalam Alkitab, jelas bahwa kata itu pada dasarnya memaksudkan (1) orang, (2) binatang, atau (3) kehidupan seseorang atau seekor binatang. Mari kita perhatikan beberapa ayat yang mengandung ketiga arti itu.

Orang. “Pada zaman Nuh … beberapa orang, yaitu delapan jiwa, dibawa dengan selamat melalui air.” (1 Petrus 3:20) Di ayat itu, kata “jiwa” jelas memaksudkan orang—Nuh, istrinya, ketiga putranya, dan istri mereka. Keluaran 16:16 berisi instruksi kepada orang Israel tentang pengumpulan manna. Mereka diperintahkan, “Pungutlah itu … sesuai dengan jumlah jiwa yang ada bersama kamu masing-masing dalam kemahnya.” Jadi, jumlah manna yang dikumpulkan didasarkan atas jumlah orang dalam setiap keluarga. Contoh lain dalam Alkitab tentang penggunaan “jiwa” untuk orang terdapat di Kejadian 46:18; Yosua 11:11; Kisah 27:37; dan Roma 13:1.

Binatang. Dalam catatan Alkitab tentang penciptaan disebutkan, “Selanjutnya Allah berfirman, ‘Biarlah dalam air berkeriapan sekelompok jiwa yang hidup dan biarlah makhluk-makhluk terbang beterbangan di atas bumi pada permukaan angkasa.’ Selanjutnya Allah berfirman, ‘Biarlah bumi mengeluarkan jiwa-jiwa yang hidup menurut jenisnya, binatang peliharaan dan binatang merayap dan binatang liar di bumi menurut jenisnya.’ Dan jadilah demikian.” (Kejadian 1:20, 24) Dalam ayat itu, ikan, binatang peliharaan, dan binatang buas, semua disebut dengan kata yang sama, yaitu “jiwa”. Burung dan binatang lain juga disebut jiwa di Kejadian 9:10; Imamat 11:46; dan Bilangan 31:28.

Kehidupan seseorang. Kadang-kadang kata “jiwa” berarti kehidupan seseorang. Allah memberi tahu Musa, “Semua orang yang memburu jiwamu sudah mati.” (Keluaran 4:19) Apa yang diburu musuh-musuh musa? Mereka berupaya mengambil kehidupan Musa. Sebelumnya, ketika Rakhel melahirkan putranya, Benyamin, “jiwanya pergi(karena dia mati)”. (Kejadian 35:16-19) Saat itu, Rakhel kehilangan kehidupannya. Perhatikan juga perkataan Yesus, “Akulah gembala yang baik; gembala yang baik menyerahkan jiwanya demi kepentingan domba-dombanya.” (Yohanes 10:11) Yesus memberikan jiwa, atau kehidupannya, demi umat manusia. Dalam ayat-ayat itu, kata “jiwa” jelas memaksudkan kehidupan seseorang. Contoh contoh lain tentang makna ini terdapat di 1 Raja 17:17-23; Matius 10:39; Yohanes 15:13; dan Kisah 20:10.

Dengan mempelajari Firman Allah lebih lanjut, Anda akan melihat bahwa di seluruh Alkitab kata “jiwa” tidak pernah dikaitkan dengan kata “tidak berkematian” atau “abadi”. Sebaliknya, Alkitab menyatakan bahwa jiwa itu berkematian, atau bisa mati. (Yehezkiel 18:4, 20) Karena itu, Alktitab menyebut orang yang telah meninggal sebagai “jiwa yang mati”.—Imamat 21:11.

Apakah “Jiwa” sama dengan “Roh”?

Pkh. 12:7 “Dan debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh [atau, daya hidup; bahasa Ibrani, ruach] kembali kepada Allah yang mengaruniakannya.” (Perhatikan bahwa kata Ibrani untuk roh adalah ruach; tetapi kata yang diterjemahkan jiwa ialah nefes. Ayat itu tidak mengartikan bahwa pada waktu mati roh akan pergi menuju hadirat pribadi dari Allah; tetapi harapan bagi orang tersebut untuk hidup kembali tergantung kepada Allah. Dalam cara pemakaian yang sama, kita dapat mengatakan bahwa, jika pembayaran yang dituntut tidak dilaksanakan oleh pembeli dari sebidang tanah, tanah itu “kembali” kepada pemiliknya.)

Pkh 3:19: “Nasib manusia adalah sama dengan nasib binatang, nasib yang sama menimpa mereka; sebagaimana yang satu mati, demikain juga yang lain. Kedua-duanya mempunyai nafas [“roh”; dalam teks asli bahasa ibrani: ruach] yang sama.” Jadi manusia maupun binatang dinyatakan mempunyai ruach atau roh yang sama.

Ibr. 4:12: “Firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa [dalam text asli berbahasa Yunani : psy-khes; “kehidupan”] dan roh [dalam text asli berbahasa Yunani, Pneumatos], sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.” (Perhatikan bahwa kata Yunani untuk “roh” tidak sama dengan kata untuk “jiwa”.)

“Pengertian [jiwa] yang tidak dapat binasa (berkematian) adalah hasil dari pemikiran Yunani, sedangkan harapan akan suatu kebangkitan adalah pemikiran Yahudi … Setelah penaklukan oleh Iskandar[Agung] Yudaisme lambat-laun menyerap konsep-konsep Yunani.”—Dictionnaire encyclopedique de la Bible (Valence, France; 1935), diedit oleh Alexandre Westphal, Jil. 2, Halaman 557.

“Jiwa yang tidak berkematian adalah gagasan Yunani yang dibentuk dalam kepercayaan misteri purba dan diuraikan oleh filsuf Plato.”—Presbyterian Life, 1 Mei 1970, hlm.35.


Our "Network":

Project Gutenberg
https://gutenberg.classicistranieri.com

Encyclopaedia Britannica 1911
https://encyclopaediabritannica.classicistranieri.com

Librivox Audiobooks
https://librivox.classicistranieri.com

Linux Distributions
https://old.classicistranieri.com

Magnatune (MP3 Music)
https://magnatune.classicistranieri.com

Static Wikipedia (June 2008)
https://wikipedia.classicistranieri.com

Static Wikipedia (March 2008)
https://wikipedia2007.classicistranieri.com/mar2008/

Static Wikipedia (2007)
https://wikipedia2007.classicistranieri.com

Static Wikipedia (2006)
https://wikipedia2006.classicistranieri.com

Liber Liber
https://liberliber.classicistranieri.com

ZIM Files for Kiwix
https://zim.classicistranieri.com


Other Websites:

Bach - Goldberg Variations
https://www.goldbergvariations.org

Lazarillo de Tormes
https://www.lazarillodetormes.org

Madame Bovary
https://www.madamebovary.org

Il Fu Mattia Pascal
https://www.mattiapascal.it

The Voice in the Desert
https://www.thevoiceinthedesert.org

Confessione d'un amore fascista
https://www.amorefascista.it

Malinverno
https://www.malinverno.org

Debito formativo
https://www.debitoformativo.it

Adina Spire
https://www.adinaspire.com