Indulgensi
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Indulgensi adalah pengurangan hukuman (yang diakibatkan oleh dosa) untuk dosa yang sudah diampuni.
Dalam ajaran Katolik, Tuhan memberikan wewenang kepada Gereja untuk memberikan indulgensi karena melakukan perbuatan-perbuatan atau doa-doa tertentu, sehingga saat melakukan perbuatan atau doa tersebut, dapat memperoleh indulgensi. Meskipun indulgensi tidak dapat dipergunakan untuk orang lain yang masih hidup, seseorang dapat membantu jiwa-jiwa di api penyucian agar lebih cepat tiba di surga dengan mempergunakan indulgensi yang kita terima untuk membantu mereka melunasi hutang dosa mereka kepada Tuhan.
Daftar isi |
[sunting] Macam indulgensi
[sunting] Indulgensi Penuh
Indulgensi penuh atau indulgensi seluruhnya menghapuskan seluruh hukuman (siksa dosa sementara) yang timbul karena dosa-dosa. Jika seseorang menerima indulgensi seluruhnya dan tiba-tiba meninggal segera sesudahnya, maka dipercaya orang itu tidak akan perlu pergi ke api penyucian! Salah satu syarat agar dapat menerima indulgensi seluruhnya ialah bahwa tidak lagi mempunyai kelekatan terhadap dosa, menyesali dosa-dosa secara sempurna dan tidak ingin melakukannya lagi. Tetapi, jika melakukan perbuatan atau doa yang dapat mendatangkan indulgensi sepenuhnya, tetapi kamu masih memiliki kelekatan terhadap dosa, maka ia hanya menerima indulgensi sebagian.
[sunting] Indulgensi Sebagian
Indulgensi sebagian menghapuskan sebagian hukuman (siksa dosa sementara) yang timbul karena dosa-dosa. Gereja memberikan indulgensi sebagian atas perbuatan-perbuatan dan doa-doa yang tingkat kepentingannya kurang dibandingkan dengan yang memperoleh indulgensi seluruhnya. Pada masa yang silam, indulgensi biasa diukur dengan "hari" atau "tahun" yang sama dengan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk melakukan silih berat (misalnya mendaraskan suatu doa tertentu, akan mendapatkan indulgensi "empat puluh tahun"). Tetapi, hal ini menyebabkan umat hanya sekedar menghitung dan menambahkan jumlah hari-hari dan tahun-tahun indulgensi yang mereka peroleh dan bukannya memusatkan diri pada penyesalan sungguh-sungguh atas dosa. Pada tahun 1969 Gereja menghapuskannya dari perkataan “indulgensi sebagian”. Indulgensi sebagian tidak lagi diukur dengan jangka waktu yang pasti.
[sunting] Penyalahgunaan
Di abad ke-16, ketika Paus Leo X memulai proyek pembangunan Basilika Santo Petrus, Gereja membutuhkan dana yang besar. Paus Leo X memberikan wewenang kepada pastor Johann Tetzel untuk memberikan indulgensi berupa surat indulgesi kepada mereka yang menyumbang dana untuk pembangunan Basilika. Wewenang inilah yang menjadi pemicu konflik antara Martin Luther dengan Gereja. Luther melihat bahwa praktek ini telah disalahgunakan, bahwa orang harus membayar untuk mendapatkan indulgensi.
Artikel mengenai agama Katolik ini adalah sebuah tulisan rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia mengembangkannya. |