Ebooks, Audobooks and Classical Music from Liber Liber
a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z





Web - Amazon

We provide Linux to the World


We support WINRAR [What is this] - [Download .exe file(s) for Windows]

CLASSICISTRANIERI HOME PAGE - YOUTUBE CHANNEL
SITEMAP
Audiobooks by Valerio Di Stefano: Single Download - Complete Download [TAR] [WIM] [ZIP] [RAR] - Alphabetical Download  [TAR] [WIM] [ZIP] [RAR] - Download Instructions

Make a donation: IBAN: IT36M0708677020000000008016 - BIC/SWIFT:  ICRAITRRU60 - VALERIO DI STEFANO or
Privacy Policy Cookie Policy Terms and Conditions
Gloria Macapagal-Arroyo - Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia

Gloria Macapagal-Arroyo

Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.

Gloria Macapagal-Arroyo

Urutan Presiden Filipina Ke-14
Presiden Ke-4 dari Republik Ke-5
Presiden dari 20 Januari 2001
Wakil Presiden Teofisto Guingona (2001–2004)
Noli de Castro (2004–Sekarang)
Pendahulu Joseph Estrada
Pengganti
Tanggal lahir 5 April 1947
San Juan, Rizal
Partai politik Lakas-Christian Muslim Democrats
Suami/istri Jose Miguel Arroyo
Tanda tangan

Gloria Macaraeg Macapagal-Arroyo (lahir 5 April 1947) adalah Presiden Filipina yang ke-14. Wanita ini merupakan presiden wanita kedua yang memimpin negaranya setelah Presiden Corazon Aquino. Ayahnya juga seorang presiden yaitu Diosdado Macapagal (1961-1965).

Sebelum menjabat sebagai presiden, Arroyo adalah wakil presiden wanita pertama di negaranya. Ia mencapai kedudukan sebagai presiden pada tahun 2001 melalui kudeta tak berdarah yang disebut Revolusi EDSA II yang menggulingkan Presiden Joseph Estrada di tengah-tengah tuduhan korupsi. Arroyo terpilih untuk masa jabatan enam tahun pada 2004 setelah unggul atas aktor Fernando Poe, Jr.. Poe Jr kemudian meninggal pada 14 Desember 2004 karena stroke.

Pada tahun 2005, Arroyo dipilih sebagai wanita keempat yang paling berkuasa di dunia menurut versi Majalah Forbes. Ia menempati peringkat ke-45 dalam daftar Majalah Forbes dari 100 Tokoh Wanita Paling Bekuasa Dunia pada 2006.[1]

Daftar isi

[sunting] Kehidupan Awal

Gloria Macapagal semasa gadis (ujung kanan) dan keluarganya dalam foto keluarga. Saat foto ini diambil, ayahnya, Diosdado Macapagal adalah Presiden Filipina.
Perbesar
Gloria Macapagal semasa gadis (ujung kanan) dan keluarganya dalam foto keluarga. Saat foto ini diambil, ayahnya, Diosdado Macapagal adalah Presiden Filipina.

Arroyo dilahirkan dengan nama Gloria Macaraeg Macapagal dari Diosdado Macapagal, seorang politikus, dan Evangelina Macaraeg Macapagal. Tahun-tahun pertama kehidupannya dijalaninya di Lubao, Pampanga bersama dua kakaknya dari perkawinan pertama ayahnya.[2] Ketika berusia empat tahun, ia menjadi iri dengan adik lelakinyayang baru lahir dan kemudian memilih untuk tinggal bersama neneknya di Iligan.[3] Ia tinggal di sana selama tiga tahun, lalu membagi waktunya antara Mindanao dan Manila hingga berusia 11 tahun.[3]

Pada tahun 1961, ketika usianya baru 14 tahun, ayahnya terpilih menjadi presiden. Ia pindah bersama keluarganya ke Istana Malacañang, Manila. Ia belajar di Assumption Convent untuk pendidikan dasar hingga lanjutannya, lulus sebagai yang terbaik pada 1964. Arroyo kemudian belajar selama dua tahun di Sekolah Dinas Luar Negeri, Universitas Georgetown, di Washington, D.C.. Di kampus tersebut, ia sekelas dengan mantan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton dan terus-menerus namanya masuk dalam daftar Dekan sebagai salah seorang mahasiswa terbaik.[4] Ia memperoleh gelar sarjananya dalam bidang ekonomi dari Assumption College dengan predikat magna cum laude pada 1968.

Pada tahun 1968, Arroyo menikah dengan pengacara dan pengusaha Jose Miguel Arroyo dari Binalbagan, Negros Occidental. Mereka pernah bertemu ketika ia masih remaja.[2] Mereka memperoleh tiga orang anak, yaitu Juan Miguel (lahir 1969), Evangelina Lourdes (lahir 1971), dan Diosdado Ignacio Jose Maria (lahir 1974). Ia melanjutkan pendidikannya dalam ilmu Ekonomi dan memperoleh gelar magister dari Universitas Ateneo de Manila (1978) dan meraih gelar Doktor juga dalam ilmu ekonomi dari Universitas Filipina (1985).[5] Dari 1977-1987, ia menjadi dosen di berbagai sekolah, yang menonjol adalah di Universitas Filipina dan Universitas Ateneo De Manila. Ia kemudian menjadi ketua Fakultas Ekonomi di Assumption College.

Pada tahun 1987, dia diajak bergabung oleh Presiden Corazon Aquino dalam pemerintahannya sebagai Asisten Sekretaris dari Departemen Perdagangan dan Industri. Ia dipromosikan sebagai Wakil Sekretaris dua tahun kemudian. Dalam kedudukannya yang lain sebagai Direktur Pelaksana Dewan Ekspor Garmen dan Tekstil, Arroyo menyaksikan pertumbuhan yang hebat dalam industri garmen pada 1980-an.

[sunting] Senator

Meskipun ayahnya menjadi presiden Filipina, Arroyo tidak terjun ke politik hingga 1992, 27 athun setelah ayahnya meninggalkan jabatannya. Ia terpilih menjadi anggota Senat Filipina pada 1992. Ia terpilih kembali pada 1995, dengan jumlah suara keseluruhannya hampir 16 juta. Inilah jumlah suara terbanyak yang diperoleh politikus manapun untuk posisi apapun dalam sejarah pemilu Filipina.[2]

Sebagai wakil rakyat, Arroyo mengajukan lebih dari 400 RUU dan menyusun atau mensponsori 55 Undang-undang yang penting dalam ekonomi selama masa jabatannya seagai senator, termasuk UU Anti Pelecehan Seksual, UU Hak Penduduk Pribumi, dan UU Pengembangan Ekspor=CBIY/>

[sunting] Menjadi wakil presiden

Pada 1998 Arroyo sempat mempertimbangkan pencalonan dirinya sebagai presiden, namun ia diyakinkan oleh Presiden Fidel V. Ramos untuk bergabung dengan Parati LAKAS yang memerintah sebagai pendamping kandidat presidennya, Ketua Parlemen Jose De Venecia. De Venecia dan Arroyo melakukan kampanye di seluruh negara, didukung oleh Ramos dan mesin LAKAS yang dahsyat. Arroyo menang sebagai wakil presiden dengan hampir 13 juta suara, lebih dari dua kali suara yang diperoleh lawan terdekatnya, Senator Edgardo Angara. Tetapi De Venecia dikalahkan oleh wakil presiden bertahan yang populer, Joseph Estrada.

Revolusi EDSA II menandai Gloria Macapagal-Arroyo meraih kekuasaan ditampilkan dalam lembaran uang 200 peso.
Perbesar
Revolusi EDSA II menandai Gloria Macapagal-Arroyo meraih kekuasaan ditampilkan dalam lembaran uang 200 peso.
Ketua Mahkamah Agung Hilario Davide Jr memimpin upacara pengambilan sumpah Arroyo pada Revolusi Kekuatan Rakyat II. Kardinal Jaime Sin tampak di belakang
Perbesar
Ketua Mahkamah Agung Hilario Davide Jr memimpin upacara pengambilan sumpah Arroyo pada Revolusi Kekuatan Rakyat II. Kardinal Jaime Sin tampak di belakang

Arroyo memulai masa jabatannya sebagai Wakil Presiden pada 30 Juni 1998. Tak lama kemudian ia ditunjuk oleh Estrada menjadi anggota kabinet dengan jabatan Menteri Kesejahteraan Sosial dan Pembangunan, dengan tugas utama mengawasi program-program sosial pemerintah untuk kaum miskin.

Ia mengundurkan diri dari Kabinet pada Oktober 2000, menjauhkan dirinya dari Presiden Estrada, yang dituduh korupsi oleh seorang bekas pendukung politiknya. Arroyo bergabung dengan masyarakat sipil dan banyak dari bangsa Filipina yang menyerukan agar presiden mengundurkan diri.

Pada 20 Januari 2001, setelah berhari-hari berlangsung gejolak politik dan protes di jalna-jalan raya, Mahkamah Agung menyatakan bahwa jabatan kepresidenan kosong. Militer dan polisi nasional yang sebelumnya menarik kesetiaannya kepada Estrada, kini mengalihkannya kepada Arroyo. Arroyo pun dilantik pada hari yang sama sebagai Presiden ke-14 Filipina oleh Ketua Mahkamah Agung Hilario Davide Jr dengan dukungan dari banyak pihak. Masa pemerintahannya diwarnai beberapa kali upaya pemberontakan–yang sering dikaitkan dengan orang-orang Estrada–untuk menjatuhkan pemerintahannya.

Penggulingan Estrada kelak dikenal sebagai EDSA II, mengikuti Revolusi EDSA 1986 yang menjatuhkan pemerintahan Ferdinand Marcos. EDSA adalah singkatan Epifanio de los Santos Avenue, sebuah jalan raya di kota metropolitan Manila yang merupakan tempat utama demonstrasi.

[sunting] Menjadi presiden

[sunting] Suksesi pada 2001

Naiknya Arroyo ke kursi kepresidenan pada Januari 2001 mempersatukan oposisi politik Filipina terhadap Joseph Estrada yang saat itu baru saja disingkirkan, yang dikenai tuduhan-tuduhan korupsi. Meskipun rakyat memperlihatkan dukungan dan mandat Arroyo diakui oleh Mahkamah Agung, Estrada dan semua kelompok oposisi mempertanyakan keabsahan Arroyo sebagai presiden.

Para demonstran yang jumlahnya hingga ribuan orang berbaris ke istana presiden pada 1 Mei dan menuntut Estrada, yang sebelumnya telah ditahan atas tuduhan korupsi dan merampok harta negara, dilepaskan dan dipulihkan kedudukannya. Para demonstran menolak ditenangkan, dan kekerasan pun terjadi. Arroyo menjawabnya dengan menangkapi para pengunjuk rasa dan pemimpin-pemimpin politik terkemuka. Arroyo akhirnya menghentikan para pemrotes dan bertahan dalam menghadapi tantangan serius pertama terhadap pemerintahannya, yang pertama di antara banyak lagi yang akan datang kelak.

Dukungan terhadap oposisi dan Estrada akhirnya merosot setelah kemenangan calon-calno yang didukung pemerintah dalam pemilihan antar-waktu yang diadakan belakangan pada bulan yang sama. Setelah bebas dari ancaman-ancaman dari pihak oposisi yang kini melemah, dan mendapat jaminan dukungan dari Majelis Tinggi dan Rendah dari Kongres, pemerintahan Arroyo mulai menghadapi tantangannya yang terbesar -- memperbaiki ekonomi negara itu yang terus bergumul dan pemerintahan yang korup.

Arroyo menguraikan visinya untuk Filipina sebagai "membangun sebuah republik yang kuat" sepanjang masa jabatannya. Agendanya terdiri dari upaya membangun birokrasi yang kuat, mengurangi tingkat kejahatan, meningkatkan pemungutan pajak, memperbaiki pertumbuhan ekonomi, dan mengintensifkan upaya-upaya melawan terorisme.

[sunting] Ekonomi

Arroyo, seorang ekonom yang berpraktik, telah menjadikan ekonomi sebagai pusat kepresidenannya. Pertumbuhan ekonomi dalam arti Produk Domestik Bruto mencapai rata-rata 4,6% di masa jabatannya sebagai presiden dari 2001 hingga akhir 2005. Ini lebih tinggi daripada yang dicapai beberapa presiden yang belakangan bila dibandingkan dengan 3,8% di bawah Aquino, 3,7% di bawah Ramos, dan 2,8% di bawah Joseph Estrada. Inflasi di bawah kpresidenan Arroyo juga telah mencapai tingkat terendah sejak 1986, rata-rata 5,3%.[6]

Pada akhir 2001, Arroyo menerapkan kebijakannya yang baru yang secara resmi disebut "Ekonomi Liburan". Di dalam kebijakannya ini, pemerintah akan menyesuaikan hari libur untuk menciptakan akhir minggu yang lebih panjang. (Misalnya: Bila 12 Juni — Hari Kemerdkeaan Filipina — jatuh pada hari Rabu, hari liburnya akan dipindahkan ke Jumat atau Senin untuk dikaitkan dengan akhir minggunya). Tujuan utama kebijakan ini adalah memperkuat ekonomi nasional melalui pariwisata dan perjalanan dan memberikan lebih banyak kesempatan bagi orang Filipna untuk melewatkan waktu bersama keluarganya. Ekonomi Liburan dimulai sebagai liburan 11 hari pada akhir 2001 dari 22 Desember 2001 hingga 1 Januari 2002. Libur yang panjang ini mengalienasikan banyak pengusaha, buruh, dan bahkan menimbulkan kritik dari para politikus. di antara sekutu-sekutunya yang menjadi kritis terhadap Ekonomi Liburan ini adalah bekas presiden Fidel V. Ramos, yang menyebutkan hilangnya produktivitas sebagai sesuatu yang penting, demikian pula kenyataan bahwa para buruh tidak mendapatkan penghasilan mereka. Kebijakan ini diberlakukan penuh pada 2002 meskipun para kritikus mengklaim bahwa hal itu tidak harus mematahkan tradisi-tradisi tertentu (Misalnya: Hari Buruh harus dirayahakan hanya pada 1 Mei. Para pengusaha sering mengeluh bahwa pemerintah selalu terlalu lamban dan terlambat dalam mengumumkan kapan hari libur akan jatuh. Hingga kini orang meminta agar sebuah jadwal liburan lengkap setahun dikeluarkan setahun sebelumnya sehingga kalender yang tepat dapat dicetak jauh-jauh hari.

[sunting] Pemberontakan Oakwood

Artikel utama: Pemberontakan Oakwood, dan [[]], dan [[]], dan [[]], dan [[]]

Pada 27 Juli 2003, Arroyo menghadapi pemberontakan lain ketika lebih dari 300 perwira muda dan tentara dari Angkatan Bersenjata memberontak dan merebut sebuah hotil dan mal perdagangan di distrik bisnis di ibu kota. Para pelakunya menyerah setelah 22 jam berhadap-hadapan, setelah tercapai kesepatan damai untuk penyerahan damai mereka.

[sunting] Pemilu 2004

Gloria Macapagal-Arroyo bersama George W. Bush menginspeksi Pengawal Kehormatan Istana Malacanang dalam kunjungan kenegaraan Bush selama 8 jam di Filipina pada Oktober 2003
Perbesar
Gloria Macapagal-Arroyo bersama George W. Bush menginspeksi Pengawal Kehormatan Istana Malacanang dalam kunjungan kenegaraan Bush selama 8 jam di Filipina pada Oktober 2003

Pada 30 Desember 2002 Arroyo mengumumkan di Baguio City bahwa ia tak akan mengikuti pemilu presiden tahun 2004, pada Desember 2002. Namun Arroyo berubah pikiran dan memutuskan untuk mendapatkan mandat enam tahun lagi. Dalam suatu pertemuan besar di provinsi kelahirannya Pampanga, Arroyo menyatakan bahwa ia telah memutuskan untuk "menunda pensiunnya," sambil mengutip permintaan para pendukungnya yang kian bertambah untuk bertarung dalam pemilu. Karena perubahan pikiran ini, popularitasnya menurun, tetapi hanya untuk sementara saja.

Pemilu 2004 dipandang sebagai kesempatan bagi Arroyo untuk memantapkan kredibiiltas pemerintahannya, yang dicemari oleh pertanyaan-pertanyaan tentang keabsahannya sejak naik takhtanya pada 2001. Arroyo melakukan kampanye yang sengit melawan kandidat oposisi, sahabat karib Joseph Estrada, sesama aktor film terkenal, Fernando Poe, Jr. Arroyo biasanya dipandang sebagai kelas berat intelektual, dibandingkand engan Poe, yang tidak selesai SMA. Para calon lainnya adalah bekas Senator Raul Roco, Senator Panfilo Lacson, dan penginjil Eduardo Villanueva.

Awalnya Arroyo tertinggal di belakang Poe dalam jajak-jajak pendapat menjelang masa kampanye, namun popularitasnya bangkit kembali dan mengalahkan Poe. Suksesnya ini tidak lepas dari mesin politiknya, Koalisi K4 yang didominasi oleh Partai LAKAS. (Pada 2002 Arroyo mengambil kedudukan sebagai ketua LAKAS bersama-sama denagn De Venecia). Pilihan pendampingnya, senator yang populer, Noli De Castro; dukungannya dari kelompok-kelompok keagamaan yang berpengaruh; dan dukungan provinsi-provinsi yang setia kepadanya seperti misalnya Cebu dan Pampanga.

Seperti yang telah diramalkan oleh jajak-jajak pendapat yang belakangan, ia memenangi pemilu presiden pada 2004, dengan perbedaan tipis satu juta suara dari saingan terdekatnya, Poe.

Muncul berbagai tuduhan dalam kampanye bahwa dana kampanyenya menggunakan uang pembayar pajak, ketika pemilu sedang berlangsung. Kemenangan Arroyo dicemari oleh tuduhan-tuduhan penipuan dari lawan-lawannya. Penyimpangan-penyimpangan kecil ditemukan pada masa pemilu, tetapi penipuan dan korupsi pada tingkat nasional seperti yang terjadi di dalam pemilu-pemilu nasional sebelumnya, tidak dapat dibuktikan oleh para penuduh presiden.

Arroyo diambil sumpah jabatannya di Cebu City pada 20 Juni 2004.
Perbesar
Arroyo diambil sumpah jabatannya di Cebu City pada 20 Juni 2004.

Kongres menyatakan Arroyo sebagai pemenang pemilu pada 24 Juni 2004, sebulan lebih setelah hari pemungutan suara. Hal ini membuatnya presiden keempat Filipina yang terpilih kembali selagi menjabat dan yang ketiga yang terpilih untuk masa jabatan kedua (Presiden Quirino dan Garcia, yang masing-masing terpilih pada 1949 dan 1957, Presiden Quezon dan Marcos terpilih kembali ke masa jabatan kedua masing-masing pada 1941 dan 1969).

Arroyo diambil sumpah jabatannya pada 30 Juni 2004, di Pulau Cebu. Ia adalah presiden Filipina pertama yang dilantik di kota itu. Ini dilakukan sebagai tanda terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh rakyat Cebu pada masa pemilunya. Berbeda dengan tradisi, ia menyampaikan pidato pelantikannya di Manila sebelum berangkat ke Cebu untuk diambil sumpahnya.

Pada 10 Juni 2005, Samuel Ong, mantan wakil direktur Biro Penyelidik Nasional (National Bureau of Investigation), menuduh bahwa Arroyo telah berbuat curang dalam pemilu presiden 2004. Ong menyodorkan bukti berupa rekaman kaset pembicaraan antara Arroyo dengan anggota Komisi Pemilu. Pada 27 Juni, Arroyo mengaku telah berbicara dengan orang tersebut, namun menolak pendapat bahwa dia telah mempengaruhi hasil pemilu. Kemudian pada 8 Juli, sepuluh menteri dalam kabinet Arroyo mengundurkan diri dan meminta agar Arroyo juga mengikuti jejak mereka. Seruan ini juga didukung Partai Liberal dan mantan presiden Corazon Aquino.

Pada 6 September, Arroyo berhasil lolos dari percobaan pemecatan yang diminta dua orang pengacara, Oliver Lozano dan Jose Rizaldo P. Lopez setelah kubu penggugat kekurangan jumlah tanda tangan yang diperlukan untuk mengajukan kasus mereka.

[sunting] Rujukan

[sunting] Pranala luar

Pendahulu:
Joseph Estrada
Wakil Presiden Filipina
19982001
Pengganti:
Teofisto Guingona
Pendahulu:
Joseph Estrada
Presiden Filipina
2001–saat ini
Pengganti:
masih menjabat
Pendahulu:
Angelo T. Reyes
Sekretaris Pertahanan Nasional Filipina
1 September 20032 Oktober 2003
Pengganti:
Eduardo R. Ermita
Our "Network":

Project Gutenberg
https://gutenberg.classicistranieri.com

Encyclopaedia Britannica 1911
https://encyclopaediabritannica.classicistranieri.com

Librivox Audiobooks
https://librivox.classicistranieri.com

Linux Distributions
https://old.classicistranieri.com

Magnatune (MP3 Music)
https://magnatune.classicistranieri.com

Static Wikipedia (June 2008)
https://wikipedia.classicistranieri.com

Static Wikipedia (March 2008)
https://wikipedia2007.classicistranieri.com/mar2008/

Static Wikipedia (2007)
https://wikipedia2007.classicistranieri.com

Static Wikipedia (2006)
https://wikipedia2006.classicistranieri.com

Liber Liber
https://liberliber.classicistranieri.com

ZIM Files for Kiwix
https://zim.classicistranieri.com


Other Websites:

Bach - Goldberg Variations
https://www.goldbergvariations.org

Lazarillo de Tormes
https://www.lazarillodetormes.org

Madame Bovary
https://www.madamebovary.org

Il Fu Mattia Pascal
https://www.mattiapascal.it

The Voice in the Desert
https://www.thevoiceinthedesert.org

Confessione d'un amore fascista
https://www.amorefascista.it

Malinverno
https://www.malinverno.org

Debito formativo
https://www.debitoformativo.it

Adina Spire
https://www.adinaspire.com