Bahasa Kantonis
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
| Bahasa Kantonis (粤语/粵語) | |
|---|---|
| Dituturkan di: | China, Singapura, Indonesia, Malaysia, Kanada, Australia, Selandia Baru dan negara-negara lain yang ditinggali oleh migran-migran Kantonis. |
| Wilayah: | di China: provinsi Guangdong bagian tengah (Delta Sungai Mutiara (Pearl River) termasuk Hong Kong dan Makau); bagian timur Daerah Otonomi Guangxi |
| Jumlah penutur: | 66 juta |
| Urutan ke: | 16 |
| Klasifikasi rumpun bahasa: | Sino-Tibet Bahasa Tionghoa |
| Status resmi | |
| Bahasa resmi di: | Hong Kong, Makau |
| Diatur oleh: | tidak ada |
| Kode bahasa | |
| ISO 639-1 | zh |
| ISO 639-2 | chi (B) / zho (T) |
| SIL | YUH |
| Lihat pula: Bahasa - Daftar bahasa | |
Bahasa Kantonis atau Yuè (广东话/廣東話, secara harafiah: bahasa Guangdong; di Indonesia sering disebut bahasa Konghu) adalah salah satu dari dialek bahasa Tionghoa yang dituturkan di barat daya China, Hong Kong, Makau, masyarakat keturunan Tionghoa di Asia Tenggara dan juga masyarakat Tionghoa di belahan dunia lain.
Bahasa Kantonis merupakan bahasa perdagangan kebanyakan orang-orang Tionghoa yang tinggal di luar negeri - dituturkan oleh hampir 70 juta orang di seluruh dunia, jumlah yang hanya bisa disaingi di luar China oleh Bahasa Hokkien yang mempunyai sekitar 40 juta penutur.
Sejarah dialek Kantonis ini dapat ditarik balik ke zaman Dinasti Tang. Menurut penelitian dari ahli bahasa Han di Tiongkok, dialek Kanton merupakan salah satu dialek bahasa Han tertua yang masih tersisa sekarang ini. Dialek Kanton digunakan secara luas pada zaman Dinasti Tang. Itu makanya anggapan bahwa melafalkan puisi Li Bai, Du Fu yang hidup pada zaman Dinasti Tang dengan dialek Kanton adalah lebih cocok daripada melafalkannya dengan bahasa Mandarin yang kita kenal sekarang ini.
Bahasa Kantonis ini juga punya pembicara di kalangan Tionghoa di Indonesia dan Malaysia. Di Indonesia, bahasa Kantonis biasanya dikenal dengan sebutan bahasa Konghu.
