Rudi Völler
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Rudolf 'Rudi' Völler (lahir 13 April 1960 di Hanau, Hessen, Jerman) adalah mantan pemain dan manajer timnas sepakbola Jerman. Biasanya bermain sebagai penyerang, Völler bergabung dengan tim Bundesliga Werder Bremen pada 1982 dan pindah ke A.S. Roma pada 1987. Di sana ia memenangkan Coppa Italia pada 1991.
Pada 1992, Völler bergabung dengan Olympique Marseille, memenangkan Champions League pada tahun 1993. Kembali ke Jerman, ia bermain untuk Bayer Leverkusen pada 1994, di mana ia mengakhiri karirnya sebagai pemain pada 1996 dan memulai karir sebagai manajer klub tersebut.
[sunting] Prestasi
Völler bermain dalam 90 pertandingan dengan timnas, mengantungi 47 gol, termasuk 8 di pertandingan-pertandingan final Piala Dunia. Ia adalah anggota tim yang memenangkan Piala Dunia 1990 dan juga bermain dalam Piala Eropa 84, Piala Dunia 1986, Piala Eropa 88, Piala Eropa 92, dan Piala Dunia 1994.
[sunting] Pelatih
Setelah Piala Eropa 2000 yang mengecewakan di bawah pimpinan manajer Erich Ribbeck, DFB menunjuk Völler sebagai manajer beru, walaupun ia tidak memiliki izin melatih pada saat itu. Pada awalnya hanya direncanakan sebagai manajer selama setahun, kontraknya diperpanjang ketika calon penggantinya, Christoph Daum, terlibat dalam skandal obat-obatan terlarang. Ia memimpin timnya secara mengejutkan ke final Piala Dunia 2002. Setelah kalah dalam babak pertama dalam Piala Eropa 2004, ia mengundurkan diri dari jabatannya.
Setelah itu, Völler melatih tim A.S. Roma secara singkat pada 2004. Dipilih untuk melatih sebagai pengganti pelatih Cesare Prandelli, ia mengundurkan diri setelah serangkaian kekalahan dan ketidakcocokan dengan para pemain, terutama Antonio Cassano.
Kembali ke Bayer Leverkusen, Völler menjadi manajer sementara pada 16 September 2005 setelah manajer Klaus Augenthaler dipecat. Völler bertahan sampai digantikan oleh Michael Skibbe bulan Oktober tahun itu juga.
Völler sangat populer di Jerman. Bahkan ketika timnya banyak mengalami kekalahan ia tidak pernah kehilangan dukungan dari rakyat Jerman, tidak seperti pendahulunya Berti Vogts yang sering dicemooh walaupun pada saat timnya menang. Völler dijuluki "Tante Käthe" karena potongan rambutnya yang mirip ibu-ibu (lihat foto). Selama Piala Dunia 2002 penggemarnya sering menyanyikan lagu "Es gibt nur ein' Rudi Völler!" ("Hanya ada satu Rudi Völler!") dengan irama lagu Guantanamera. Ia bahkan dimaafkan ketika ia naik pitam dan memaki-maki pembawa acara Waldemar Hartman dengan bahasa kasar di televisi pada bulan September 2003 ketika ia membela timnya dari kritik pers.