Ebooks, Audobooks and Classical Music from Liber Liber
a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z





Web - Amazon

We provide Linux to the World


We support WINRAR [What is this] - [Download .exe file(s) for Windows]

CLASSICISTRANIERI HOME PAGE - YOUTUBE CHANNEL
SITEMAP
Audiobooks by Valerio Di Stefano: Single Download - Complete Download [TAR] [WIM] [ZIP] [RAR] - Alphabetical Download  [TAR] [WIM] [ZIP] [RAR] - Download Instructions

Make a donation: IBAN: IT36M0708677020000000008016 - BIC/SWIFT:  ICRAITRRU60 - VALERIO DI STEFANO or
Privacy Policy Cookie Policy Terms and Conditions
PSIS Semarang - Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia

PSIS Semarang

Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.

Persatuan Sepak Bola Indonesia Semarang atau PSIS Semarang adalah klub sepak bola yang bermarkas di kota Semarang, Indonesia. Didirikan pada tahun 1932, klub ini bermarkas di Stadion Jatidiri Semarang. Prestasi tertinggi PSIS adalah ketika menjuarai Kompetisi Divisi Utama Perserikatan PSSI tahun 1987 dan Juara Liga Indonesia 1999. Julukan klub ini adalah "Laskar Mahesa Jenar". Pelatihnya pada kompetisi tahun 2006 adalah Sutan Harhara yang kemudian diberhentikan dan diganti oleh asistennya Bonggo Pribadi. Saat ini PSIS mempunyai suporter yang menamakan dirinya Panser Biru dan SNEX (Suporter Semarang Extreme).PSIS juga menjadi salah satu klub di liga indonesia yang pernah menjadi "juara Divisi Utama" dan kemudian "terdegradasi ke divisi I" pada musim berikutnya. Namun kemudian berhasil menjadi juara Divisi I nasional, dan berhak berlaga kembali di kompetisi divisi Utama liga Indonesia.

[sunting] Deskripsi Singkat

Sejak pertama kali berdiri, PSIS sudah dikenal sebagai tim medioker di kompetisi Perserikatan Indonesia. Kurang maksimalnya dukungan dari Pemda yang (mungkin) mewakili karakteristik warga Semarang yang cenderung menyukai hasil yang didapat secara instant dan cepat puas sehingga prestasi tim ini pun tidak bagus tapi juga tidak bisa dikatakan jelek.

Terbukti PSIS baru bisa mencicipi gelar juara ditahun 1987 dengan mengalahkan Persebaya di final kompetisi perserikatan PSSI dengan skor 1-0 melalui gol tunggal Ribut Waidi. Karena faktor terlalu cepat puas ini (apalagi ditambah keberhasilan punggawanya dalam merebut medali emas SEA GAMES yang pertama kali bagi Indonesia) maka dikompetisi berikutnya PSIS nyaris terjerumus dalam lubang degradasi ditambah dengan “campur tangan” Persebaya yang bermain untuk kalah 12-0 dari Persipura. Untung saja PSIS masih mampu bertahan dan terus bertahan dengan peringkat tim medioker.

Pada awal Liga Indonesia I (Liga Dunhill) tahun 1994, PSIS yang walaupun sempat membuat sedikit kejutan seperti saat mengalahkan Persebaya 3-0 di Stadion 10 November Surabaya, tapi tetap saja prestasinya dipapan tengah yang cenderung kebawah. Ditambah lagi dengan sangat minimnya penonton yang tiba2 menurun drastis karena “kuningisasi” yang dilakukan Gubernur Jateng saat itu dan disaat bersamaan prestasi saudara mudanya BPD Jateng juga meningkat, jadilah PSIS sebagai tim yang ngenes. Juara Liga Tahun ini adalah Persib Bandung yang secara kontroversial mengalahkan Petrokimia Putra dengan skor tipis 1-0.

Liga Indonesia II (Liga Dunhill) tahun 1995, prestasi PSIS masih stagnan di papan tengah, hanya saja dari segi penonton sudah mulai ada peningkatan. Hal ini disebabkan karena mulai masuknya pemain impor yang menarik penonton untuk menyaksikan aksinya serta seragam yang kembali ke warna kebesaran BIRU. Ditambah lagi dengan campur tangan kekuasaan Gubernur Jateng saat itu yang membuat tim BPD Jateng hanya boleh diisi oleh pemain PON yang miskin pengalaman dan bahkan saat pelatih mencoba untuk menurunkan pemain non PON, dia pun dipecat dari pekerjaannya padahal hasilnya adalah kemenangan. Juara Liga adalah Bandung Raya yang (juga) secara kontroversial mengalahkan PSM Makasar 2-0.

Liga Indonesia III (Liga Kansas) tahun 1996, ada sedikit peningkatan prestasi PSIS dengan “nyaris” menembus babak 12 besar. Gairah sepakbola Semarang pun seolah bangkit dari tidurnya. Dukungan dari Pemerintah mengalir dan Penonton pun semakin membanjir. Stadion Jatidiri (kapasitas 25.000) yang di LI I mencatat rata-rata penonton 500 orang dan di LI II dengan rata-rata penonton 15.000 orang, kali ini selalu full alias 25.000 orang. Juara Liga adalah Persebaya yang mengalahkan Bandung Raya 3-1.

Liga Indonesia IV tahun 1997, imbas dari prestasi yang meningkat membuat PSIS mulai bergairah dan diperhitungkan di kancah sepakbola nasional. Sayang sekali saat itu liga harus dihetikan karena krisis ekonomi yang melanda bangsa Indonesia.

Liga Indonesia V tahun 1998 menjadi puncak prestasi dari PSIS. Dilatih oleh Edi Paryono, PSIS akhirnya menggondol gelar juara setelah di final yang menjadi “partai usiran” karena harus terbang ke Manado dengan semangat balas budi atas meninggalnya 11 orang supporter PSIS di Manggarai, PSIS bermain kesetanan dan mengalahkan Persebaya dengan skor tipis 1-0 melalui gol Tugiyo di injury time babak ke II. Sayang sekali prestasi ini sepertinya kurang bernilai karena Liga saat itu dibagi oleh banyak grup (3 wilayah 5 grup). PSIS berhak mewakili Indonesia ke Piala Champion Asia dan sayangnya langsung tunduk dari Samsung Suwon Blue Wings dengan skor 3-2 dikandang dan 6-2 ditandang.

Terlena dengan gelar yang sudah diraih, memasuki Liga Indonesia VI tahun 1999, PSIS terlambat menyiapkan tim dan dukungan dana tiba2 macet. Kerusuhan di partai pembukaan saat PSIS takluk dari Barito Putra 2-0 seakan menjadi tanda2 yang tidak baik. Dan ternyata semua itu terbukti, kenyataan pahit itupun harus diambil. PSIS degradasi ke Divisi I, sekaligus mencatatkan diri sebagai tim pertama yang terdegradasi setelah mencapai gelar juara ditahun sebelumnya. Juara Liga adalah PSM Makasar yang mengalahkan Persija.

Tersentak (lagi) oleh kenyataan pahit tersebut, manajemen tim pun bertindak. PSIS harus kembali ke Divisi Utama, begitu tekad mereka. Dan ternyata tekad itu terwujud, PSIS menjadi juara Kompetisi Divisi I tahun 2000 sekaligus kembali promosi ke Divisi Utama. Tahun ini ditandai pula dengan berdirinya komunitas supporter PSIS bernama Panser Biru. Sementara juara Divisi Utama adalah Persija yang berhasil revans atas PSM Makasar.

Liga Indonesia VII tahun 2001 (Liga Bank Mandiri), PSIS tetap menempati posisi di papan tengah seperti biasanya. Tidak ada sesuatu yang special, semuanya datar-datar saja. Tahun ini giliran (kalo gak salah) PSMS yang jadi juara.

Liga Indonesia VIII tahun 2002 (Liga Bank Mandiri), PSIS masih belum beranjak dari papan tengah dan bahkan nyaris degradasi. Untung saja 2 kemenangan kandang terakhir menyelamatkan PSIS dari jurang degradasi. Juara tahun ini adalah Petrokimia Putra yang pada final yang memalukan (GBK banjir) mengalahkan Persita 2-1 (perpanjangan waktu).

Liga Indonesia IX (Liga Bank Mandiri) tahun 2003, menjadi tonggak sejarah dimana semua peserta saling bertemu karena system turnamen yang tidak membagi wilayah lagi. Alih-alih berprestasi, PSIS masih belum mampu beranjak dari papan tengah kebawah. Juara Liga tahun ini adalah Persik Kediri yang fenomenal karena ditahun sebelumnya berada di Divisi I.

Liga Indonesia X (Liga Bank Mandiri) tahun 2004, masih dengan format 1 wilayah. prestasi PSIS mulai menanjak naik walaupun belum bisa meraih gelar juara yang pada tahun ini diraih oleh Persebaya Surabaya.

Liga Indonesia XII (Liga Djarum Indonesia) tahun 2005, prestasi PSIS semakin membaik. Ditangan pelatih Bambang Nurdiansyah, PSIS berhasil meraih posisi ketiga. Sebenarnya hasil yang dicapai bisa lebih baik kalau saja di partai 8 besar wasit bisa lebih netral saat PSIS jumpa dengan tuan rumah Persija dan Persebaya tidak mogok main. Juara tahun ini adalah Persipura Jayapura. Ditahun ini ada sesuatu yang baru dimana Piala Indonesia (Copa Dji Sam Soe) untuk pertama kali dimainkan. Sayangnya PSIS hanya sampai babak 16 besar karena terhenti langkahnya oleh Persijap Jepara. Juara ajang ini adalah Arema Malang.

Liga Indonesia XII (Liga Djarum Indonesia) tahun 2006, ditangan pelatih sekaliber Sutan Harhara ditambah dengan individu2 muda bertalenta dan dengan masuknya pemain-pemain asing sekelas deporas, PSIS sudah menunjukkan kelasnya sebagai salah satu tim yang difavoritkan merebut gelar juara ditahun ini, namun ketidak paduanlah yang lama kelamaan menghambat laju PSIS untuk selalu berada dijalur kemenangan, sehingga mengakibatkan runtuhnya kepemimpinan Sutan Harhara sebagai pelatih dan digantikan dengan asistennya Bonggo Pribadi yang juga eks pemain dan kapten tim mahesa jenar ini. Berada dalam racikan tangan dingin Bonggo PSIS seakan mendapatkan kembali lintasan menuju tangga juara, dibuktikannya dengan masuknya PSIS ke delapan besar dan diteruskannya sampai final menghadapi PERSIK kediri di manahan solo. apa boleh kata... merekalah yang lebih berhak mengusung piala kedaerahnya berkat gol yang mereka sarangkan digawang I Komang Putra. juara tahun ini adalah PERSIK kediri dengan mengalahkan PSIS 1-0.

  1. LI 1 - Posisi 13 Wilayah Timur
  2. LI II - Posisi 10 Wilayah Timur
  3. LI III - Posisi 6 Grup Tengah
  4. LI V - Juara
  5. LI VI - Degradasi ke Divisi I
  6. LBM 2000 VII- Juara Divisi I
  7. LBM 2001 VIII- Posisi 6 Grup A
  8. LBM 2002 IX- Posisi 8 Grup A
  9. LBM 2003 X- Posisi 13
  10. LBM 2004 XI- Posisi 10
  11. Liga Indonesia 2005 XII- Posisi ke-3
  12. Liga Indonesia 2006 XIII- Runner up

[sunting] PRESTASI

  • Juara I LI 1987 (masih bernama perserikatan PSSI. vs Persibaya 1-0, Ribut Waidi.)
  • Juara I LI V 1998 ( vs Persibaya 1-0, Tugiyo)
  • Juara I LI Divisi I 2000
  • Juara III LI XII 2005
  • Juara II LI XIII 2006

Juara III PEBY 2005

Juara II PEBY 2006

[sunting] Skuad

GK: 1 Basuki Setyabudi (Indonesia). 22 Agus Murad Alfarizi (Indonesia). 12 I Komang Putra (Indonesia)

DF: 2 Yusuf Sutan Mudo (Indonesia). 3 Idrus Gunawan (Indonesia). 4 Kahudi W (Indonesia). 5 Maman Abdurrahman (Indonesia). 6 Eko Prasetyo (Indonesia). 16 Denny Rumba (Indonesia). 19 Dedean Surdani (Indonesia). 25 Foffe Kamara (Liberia).

MF: 8 Wahyu Wahab (Indonesia). 11 Fachrudin (Indonesia). 13 Modestus Indra Setiawan (Indonesia). 14Julian Kusuma (Indonesia). 17 Harry salisbury (Indonesia). 23 Muhammad Ridwan (Indonesia). 27 Ebi t sukore (Nigeria).

FW: 9 Indriyanto Setyo Nugroho (Indonesia). 21 Khusnul yakin (Indonesia). 10 Julio Lopez (Chili). 19 Alfredo Figueroa (Chili). 29 Ari Julianto (Indonesia). 32 Muhammad Arif Jatmiko (Indonesia). 33 Asep Winarso (Indonesia).


Liga Indonesia
Divisi Utama | Divisi Satu | Divisi Dua | Divisi Tiga
Divisi Utama Liga Indonesia 2006
Wilayah Satu
Persib | Persija | Arema | PSIS | PSMS | PSDS | Semen Padang
Sriwijaya FC | Persikota | Persita | Persitara | Persijap | PSIM | Persekabpas

Wilayah Dua
Persmin | Persema | Persipura | Persiter | PSS Sleman | Persik | PSM
Deltras | Bontang PKT | Persiwa | Persela | Persibom | Persiba | Persegi
Musim-musim Divisi Utama Liga Indonesia

1994/1995 | 1995/1996 | 1996/1997 | 1997/1998 | 1998/1999 | 1999/2000 | 2001 | 2002 | 2003 | 2004 | 2005 | 2006 | 2007

Divisi Satu Liga Indonesia 2006
Wilayah Satu
Persiraja | PSSB | PSBL Langsa | PSP | Medan Jaya | PSKPS | PSPS | PS Palembang | PSBL Lampung
Wilayah Dua
Perserang | Persikad | Pelita Jaya | Persikabo | PSB | Persikab | Persibat | Persiku | Persipur
Wilayah Tiga
Persiba Bantul | Persis | Persibo | Persedikab | Persid | Persebaya | Mojokerto Putra | Gresik United | Persipro
Wilayah Empat
Mitra Kukar | Persisam | Persekaba | Persim | Persipare | Persma | Persigo | Perseman | Persidafon
Our "Network":

Project Gutenberg
https://gutenberg.classicistranieri.com

Encyclopaedia Britannica 1911
https://encyclopaediabritannica.classicistranieri.com

Librivox Audiobooks
https://librivox.classicistranieri.com

Linux Distributions
https://old.classicistranieri.com

Magnatune (MP3 Music)
https://magnatune.classicistranieri.com

Static Wikipedia (June 2008)
https://wikipedia.classicistranieri.com

Static Wikipedia (March 2008)
https://wikipedia2007.classicistranieri.com/mar2008/

Static Wikipedia (2007)
https://wikipedia2007.classicistranieri.com

Static Wikipedia (2006)
https://wikipedia2006.classicistranieri.com

Liber Liber
https://liberliber.classicistranieri.com

ZIM Files for Kiwix
https://zim.classicistranieri.com


Other Websites:

Bach - Goldberg Variations
https://www.goldbergvariations.org

Lazarillo de Tormes
https://www.lazarillodetormes.org

Madame Bovary
https://www.madamebovary.org

Il Fu Mattia Pascal
https://www.mattiapascal.it

The Voice in the Desert
https://www.thevoiceinthedesert.org

Confessione d'un amore fascista
https://www.amorefascista.it

Malinverno
https://www.malinverno.org

Debito formativo
https://www.debitoformativo.it

Adina Spire
https://www.adinaspire.com