Ebooks, Audobooks and Classical Music from Liber Liber
a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z





Web - Amazon

We provide Linux to the World


We support WINRAR [What is this] - [Download .exe file(s) for Windows]

CLASSICISTRANIERI HOME PAGE - YOUTUBE CHANNEL
SITEMAP
Audiobooks by Valerio Di Stefano: Single Download - Complete Download [TAR] [WIM] [ZIP] [RAR] - Alphabetical Download  [TAR] [WIM] [ZIP] [RAR] - Download Instructions

Make a donation: IBAN: IT36M0708677020000000008016 - BIC/SWIFT:  ICRAITRRU60 - VALERIO DI STEFANO or
Privacy Policy Cookie Policy Terms and Conditions
Kesesatan - Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia

Kesesatan

Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.

Artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia
Merapikan artikel bisa berupa membagi artikel ke dalam paragraf atau wikifisasi artikel.
Setelah dirapikan, Anda boleh menghapus pesan ini.

Kesesatan adalah kesalahan yang terjadi dalam aktifitas berfikir dikarenakan penyalah-gunaan bahasa dan/ atau penyalahan relevansi.

Kesesatan merupakan bagian dari logika, dikenal juga sebagai fallacia/falaccy, dimana beberapa jenis kesesatan penalaran dipelajari sebagai lawan dari argumentasi logis.

Sofisme adalah sebuah penalaran sesat yang sengaja dikemukakan untuk menyesatkan orang lain, padahal si pemuka pendapat sendiri tidak sesat. Disebut demikian karena yang pertama-tama mempraktekkannya adalah kaum sofis, nama suatu kelompok cendekiawan yang mahir berpidato pada zaman Yunani kuno. Mereka selalu berusaha mempengaruhi khalayak ramai dengan argumentasi-argumentasi yang menyesatkan yang disampaikan melalui pidato-pidato mereka agar terkesan kehebatan mereka sebagai orator-orator ulung.

Daftar isi

[sunting] Klasifikasi kesesatan

Dalam sejarah perkembangan logika terdapat berbagai macam tipe kesesatan yang dalam penalaran. Walaupun model klasifikasi kesesatan yang dianggap baku hingga saat ini belum disepakati para ahli, mengingat cara bagaimana penalaran manusia mengalami kesesatan, sangat bervariasi, namun secara sederhana kesesatan dapat dibedakan dalam dua kategori, yaitu kesesatan formal dan kesesatan material.

Kesesatan formal adalah kesesatan yang dilakukan karena bentuk (forma) penalaran yang tidak tepat atau tidak sahih. Kesesatan ini terjadi karena pelanggaran terhadap prinsip-prinsip logika mengenai term dan proposisi dalam suatu argumen (lihat hukum-hukum silogisme).

Kesesatan material adalah kesesatan yang terutama menyangkut isi (materi) penalaran. Kesesatan ini dapat terjadi karena faktor bahasa (kesesatan bahasa) yang menyebabkan kekeliruan dalam menarik kesimpulan, dan juga dapat teriadi karena memang tidak adanya hubungan logis atau relevansi antara premis dan kesimpulannya (kesesatan relevansi). Setiap kata dalam bahasa memiliki arti tersendiri, dan masing-masing kata itu dalam sebuah kalimat mempunyai arti yang sesuai dengan arti kalimat yang bersangkutan. Maka, meskipun kata yang digunakan itu sama, namun dalam kalimat yang berbeda, kata tersebut dapat bervariasi artinya. Ketidakcermatan dalam menentukan arti kata atau arti kalimat itu dapat menimbulkan kesesatan penalaran.

[sunting] Kesesatan Bahasa

Setiap kata dalam bahasa memiliki arti tersendiri, dan masing-masing kata itu dalam sebuah kalimat mempunyai arti yang sesuai dengan arti kalimat yang bersangkutan. Maka, meskipun kata yang digunakan itu sama, namun dalam kalimat yang berbeda, kata tersebut dapat bervanasi artinya. Ketidakcermatan dalam menentukan arti kata atau arti kalimat itu dapat menimbulkan kesesatan penalaran. Berikut ini adalah beberapa bentuk kesesatan karena penggunaan bahasa

Contoh:

[sunting] Kesesatan Aksentuasi

Pengucapan terhadap kata-kata tertentu perlu diwaspadai karena ada suku kata yang harus diberi tekanan. Perubahan dalam tekanan terhadap suku kata dapat menyebabkan perubahan arti. Karena itu kurangnya perhatian terhadap tekanan ucapan dapat menimbulkan perbedaan arti sehingga penalaran mengalami kesesatan.

Contoh:

[sunting] Kesesatan Ekuivokasi

adalah term yang mempunyai lebih dari satu arti. Karena itu bila dalam suatu penalaran terjadi pergantian anti dari sebuah term yang sama, maka teijadilah kesesatan penalaran.

Contoh:

[sunting] Kesesatan Amfiboli

Kesesatan ini terjadi bila konstruksi suatu kaliniat sedeniikian rupa, sehingga antinya menjadi bercabang. Sebuah karena letak sebuah kata atau term tertentu dalam konteks kalimatnya. Akibatnya, timbul lebih dan satu penafsiran mengenai maknanya padahal hanya salah satunya saja yang benar dan yang lain pasti salah.

Contoh:

[sunting] Kesesatan Metaforis

Antara arti kiasan dan arti sebenarnya terdapat suatu hubungan yang bersifat anaIog. Artinya terdapat unsur persamaan dan sekaligus perbedaan di antara kedua anti itu. Tetapi bila dalam suatu penalaran anti kiasan disamakan dengan anti sebenarnya, maka akan timbullah kesesatan metaforis. Pencampur adukan anti sebenarnya dan anti kiasan dari suatu kata atau ungkapan ini sering kali disengaja seperti yang terjadi dalam dunia lawak Kesesatan metaforis ini dikenal pula dengan nama kesesatan karena analogi palsu

Contoh:

[sunting] Kesesatan Relevansi

Kesesatan relevansi timbul apabila orang menarik kesimpulan yang tidak relevan dengan preinisnya. Artinya secara logis kesimpulan tersebut tidak terkandung dalam atau tidak merupakan implikasi dari premisnya. Jadi, penalaran yang mengandung kesesatan relevansi tidak menampakkan sama sekali adanya hubungan logis antara premis dan kesimpulannya, meskipun barangkali secara psikologis menampakkan adanya hubungan. Kesan akan adanya hubungan secara psikologis inilah yang sering kali membuat orang terkecoh. Kesesatan relevansi adalah meliputi sebagai berikut

[sunting] Argumentum ad Hominem 1

Bila diterjemahkan, argumentum ad hominem adalah argumen diarahkan untuk menyerang manusianya secara langsung. Penerapan argumen ini dapat menggambarkan tindak pelecehan terhadap pribadi individu yang menyatakan sebuah argunien. HaI ini keliru karena ukuran logika dihubungkan dengan kondisi pribadi dan karakteristik personal seseorang yang sebenarnya tidak relevan untuk kebenaran atau kekeliruan isi argumennya. Argumen ini juga dapat menggambarkan aspek penilaian psikologis terhadap pribadi seseorang. Hal ini dapat terjadi karena perkembangan pandangan

[sunting] Argumentum ad Hominem 2

Berbeda dari yang di atas argumentum ad homenim 1, argumentum ad hominem 2 menitikberatkan pada hubungan yang ada di antara keyakinan seseorang dan lingkungan hidupnya. Bila ada dua orang yang terlibat dalam aebuah konflik atau perdebatan, kemungkinan masing - masingng pihak tidak dapat menemukan titik temu karena mereka tidak mengetahui apakah argumen masing masing itu benar atau keliru. Hal ini terjadi ketika masing masing pihak berargumen atas dasar titik tolak dari ruang !ingkup argumen yangberbeda satu sama lain. Pada umumnya argumentum ad hominem 2 ini menunjukkan pola pikir yang diarahkan pada pengutamaan kepentingan pribadi

[sunting] Argumentum ad baculum

(Latin: baculus artinya 'tongkat atau pentungan') biasanya digunakan oleh seseorang bila ia berada di bawah suatu ancaman hukuman. Dalam keadaan seperti itu, untuk dapat terhindar dan ancaman hukuman, satu-satunya jalan yang dilakukan adalah mengajukan gagasan (yang seringkali bersifat tuntutan) agar didengar dan dipenuhi oleh pihak penguasa, namun gagasan itu didasari oleh suatu penalaran yang sama sekali irasional; argumen yang dikemukakan tidak memperlihatkan hubungan logis antana premis dan kesimpulannya.

[sunting] Argumentum ad misericordiam

(Latin: misericordia artinya belas kasihan) merupakan kesesatan yang dilakukan karena orang menyampaikan suatu penalaran dengan tujuan untuk memperoleh rasa betas kasihan dari orang kepada siapa penalaran itu ditujukan. Argumen seinacam ini biasanya berkaitan dengan upaya untuk mendapatkan pengampunan atas suatu perbuatan

[sunting] Argumentum ad populum

(Latin: populus artinya rakyat atau massa) adalah penalaran yang diajukan untuk meyakinkan para pendengar dengan mengatasnamakan kepentingan rakyat atau orang banyak. Di sini pembuktian logis tidak diperlukan. Yang dipentingkan ialah menggugah perasaan massa pendengar, membangkitkan semangat dan membakar emosi orang banyak agar menerima suatu pernyataan tertentu.

[sunting] Argumentum ad verecundiam

disebut juga argumentum auctoritatis (Latin: auctoritas artinya kewibawaan) yang memang sangat mirip dengan argumentum ad hominem. Bila dalam argumenturn ad hominem yang menjadi acuan adalah pribadi orang yang menyampaikan gagasan (disenangi atau tidak disenangi), maka dalam argumentum ad verecundiam atau argumentum auctoritatis ini nilai suatu penalaran terutama ditentukan oleh keahlian atau kewibawaan orang yang mengemukakannya. Jadi, suatu. gagasan diterima sebagai gagasan yang benar hanya karena gagasan tersebut dikemukakan oleh seorang yang sudah terkenal karena keahliannya. Sikap semacam ini mengandaikan bahwa kebenaran itu bukanlah sesuatu yang otonom, melainkan tergantung pada keahlian atau kewibawaan seseorang.

[sunting] lgnoratio elenchi

terjadi bila seseorang menarik kesimpulan yang sebenarnya tidak memiliki relevansi dengan premisnya. Dengan demikian argumentum Ignoratio elenchi memperlihatkan loncatan sembarangan dari suatu premis ke kesimpulan yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan premis tadi. Karena itu hubungan antara premis dan kesimpulan hanya suatu hubungan semu, tidak ada hubungan yang sesungguhya.. Dalam kesesatan ini biasanya prasangka, emosi, dan perasaan subyektif lebih memainkan peranan

[sunting] Argumentum ad ignoratiam

Kesesatan argumentum ad ignorantiam terjadi bila seseorang menyimpulkan bahwa suatu pernyataan tertentu adalah benar karena penyangkalannya (negasinya) tidak terbukti salah, atau menyimpulkan bahwa suatu pernyataan tertentu adalah salah karena penyangkalannya(negasinya) tidak terbukti benar

[sunting] Petitio principii

terjadi jika seseorang melakukan penalaran sedemikian rupa di mana kesimpulan atau apa yang masih harus dibuktikan digunakan sebagai premis. Singkatnya, premis dijadikan kesimpulan dan kesimpulan dijadikan premis, sehingga, meskipun rumusan yang digunakan berbeda, namun sebetulnya sama maknanya.

[sunting] Kesesatan non causa pro causa

(post hoc ergo propter hoc/ Faise Cause) Kesesatan ini dilakukan apabila seseorang menganggap sesuatu sebagai penyebab, padahal bukan penyebab atau bukan penyebab yang sesungguhnya. Berdasarkan dua peristiwa yang terjadi secara berurutan, orang cenderung berkesimpulan bahwa peristiwa pertama merupakan penyebab bagi peristiwa kedua atau peristiwa kedua merupakan akibat dan peristiwa pertama, padahal urutan waktu saja tidak dengan sendirinya menunjukkan hubungan sebab-akibat.

Kesesatan ini dikenal pula dengan nama kesesatan post hoc ergo propter hoc (sesudahnya maka karenanya).

[sunting] Kesesatan Aksidensi

Kesesatan aksidensi adalah jenis kesesatan penalaran yang dilakukan oleh seseorang bila ia memaksakan aturan-aturan atau cara-cara yang bersifat umum pada suatu keadaan atau situasi yang bersifat aksidental. Situasi aksidental adalah situasi yang bersifat kebetulan, tidak seharusnya ada atau tidak mutlak.

[sunting] Kesesatan karena Komposisi dan Divisi

Kesesatan karena komposisi dilakukan bila seseorang berpijak pada anggapan bahwa apa yang benar (berlaku) bagi individu atau beberapa individu dari suatu kelompok tertentu pasti juga benar (berlaku) bagi seluruh kelompok secara kolektif.

Kesesatan karena divisi dilakukan bila seseorang beranggapan bahwa apa yang benar (berlaku) bagi seluruh kelompok secara kolektif pasti juga benar (berlaku) bagi individu- individu dalarn kelompok itu. Dengan kata lain, suatu predikat yang seharusnya hanya dapat dikenakan kepada suatu kesatuan tertentu secara kolektif oleh seseorang disimpulkan berlaku juga bagi anggota-anggota dan kesatuan tersebut

[sunting] Kesesatan karena Pertanyaan yang Kompleks

Kesesatan ini bersumber pada pertanyaan yang sering kall disusun sedemikian rupa sehingga sepintas tampak sebagai pertanyaan yang sederhana, namun sebetulnya bersifat kompleks. Oleh karena itu pertanyaan tersebut sulit untuk dijawab dengan sekedar mengatakan ya atau tidak.

Cara menghindari kesesatan Setelah diketahui macam - macam bentuk kesesatan dan penyebab dari terjadinya kesesatan, maka perlu diketahui bagaimana caranya agar seseorang terhindar dari kesesatan. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk menghindar dari kesesatan adalah dengan selalu bersikap kritis terhadap argumen; mengupayakan agar selalu dapat menggunakan kata/kalimat yang memiliki makna tegas dan jelas.


[sunting] Referensi

[sunting] Pranala luar

Our "Network":

Project Gutenberg
https://gutenberg.classicistranieri.com

Encyclopaedia Britannica 1911
https://encyclopaediabritannica.classicistranieri.com

Librivox Audiobooks
https://librivox.classicistranieri.com

Linux Distributions
https://old.classicistranieri.com

Magnatune (MP3 Music)
https://magnatune.classicistranieri.com

Static Wikipedia (June 2008)
https://wikipedia.classicistranieri.com

Static Wikipedia (March 2008)
https://wikipedia2007.classicistranieri.com/mar2008/

Static Wikipedia (2007)
https://wikipedia2007.classicistranieri.com

Static Wikipedia (2006)
https://wikipedia2006.classicistranieri.com

Liber Liber
https://liberliber.classicistranieri.com

ZIM Files for Kiwix
https://zim.classicistranieri.com


Other Websites:

Bach - Goldberg Variations
https://www.goldbergvariations.org

Lazarillo de Tormes
https://www.lazarillodetormes.org

Madame Bovary
https://www.madamebovary.org

Il Fu Mattia Pascal
https://www.mattiapascal.it

The Voice in the Desert
https://www.thevoiceinthedesert.org

Confessione d'un amore fascista
https://www.amorefascista.it

Malinverno
https://www.malinverno.org

Debito formativo
https://www.debitoformativo.it

Adina Spire
https://www.adinaspire.com